Selasa, 07 Januari 2014

Perjalanan Cinta Si Culun

Nama saya Dion dan saya adalah seorang murid kelas 2 di sebuah SMA negeri di sebuah kota kecil. Saya bisa di bilang orang yang biasa dan tidak memiliki kelebihan tertentu, bahkan aku sering dikatakan culun oleh teman-teman saya. Ya, dengan kacamata yang selalu menghiasi mata dan saya selalu memakai pin bergambarkan stars wars yang saya tempelkan di baju saya memang terlihat seperti kutu buku.
Teman-teman satu sekolah sering memangil saya dengan nama Dorky yang di ambil dari kata Dork yang artinya culun. Tapi saya tidak peduli dengan semua cacian, hinaan dan ejekan yang di layangkan kepadaku, karna saya senang menjadi diriku sendiri dan saya percaya semua yang saya alami ini pasti akan berbuah manis pada waktunya.

Hari-hari saya selama di bangku SMA memanglah berat. Setiap harinya aku sebagai bahan ledekan teman-teman. Terkadang saya heran mengapa banyak orang mengatakan masa-masa SMA itu masa yang paling bahagia di hidup mereka, mungkin itu tidaklah berlaku terhadap ku, bagi saya masa-masa SMA yang saya alami sekarang begitu menyedihkan. Ya, walaupun menyedihkan tapi saya  bersemangat dalam menjalani masa-masa SMA ini.

Seperti diriku ini yang culun perjalanan cintaku pun juga begitu sangat menyedihkan, sampai sekarang belum pernah sekalipun aku pacaran, bahkan ngobrol sama perempuanpun aku jarang. Bukan karna aku Homo tapi memang aku tidak tertarik saja dengan yang namanya pacaran. Tapi itu semua berubah ketika aku melihat gadis yang sangatlah cantik. Dengan rambut yang terurai panjang, wajah putih berseri dan lesung pipi yang menambah kecantikannya. Gadis itu bernama Revi, seorang gadis yang di tahun ajaran baru ini pindah ke SMA ku dan dia satu kelas denganku. Aku benar-benar jatuh cinta di pandangan pertama dengan dia. Tapi mungin cinta ini begitu sangat sulit, diriku yang culun ini tidaklah pantas untuk gadis seperti dia. Aku pun hanya menjadi pengagum dia dan mengagumi dia dari jauh.

Perjalanan cinta ini bermula di tahun ajaran baru dan aku mulai masuk di kelas baruku tepatnya di kelas 2 B IPA, di saat bel masuk, wali kelas baru pun masuk dengan di ikuti seorang gadis yang begitu cantik. Kemudian wali kelas ku memperkenalkan kepada kami seorang teman baru yang  pindah dari luar Kota. Dengan nada yang lembut dia mengenalkan diri dengan berkata “selamat pagi teman semua, perkenalkan nama saya Revi Aprilia, saya baru pindah dari luar Kota, salam kenal dan saya minta bantuan untuk teman semua”. Ya dengan wajah yang cantik teman satu kelas pun juga sangat antusias dengan perkenalan diri Revi.

Berbeda dengan aku yang begitu sulit bergaul dengan teman-teman semua, Revi sangatlah mudah mendapat teman, bahkan dalam waktu semingu setelah masuk di SMA dia sudah menjadi orang yang sangat popular di sekolah. Bahkan banyak cowok yang mendekati dia untuk meminta Revi menjadi pacar mereka. Ya begitu sesak dadaku saat Revi di dekati banyak cowok dan hanya aku sendiri yang tidak berani mendekati Revi. Mungkin dari sekian banyak cowok yang serius berusaha mendekati Revi hanya Andre yang nota bene merupakan cowok idaman semua wanita di sekolahku yang benar-benar ingin mendapatkan cintanya Revi. Andre adalah cowok yang paling popular sepanjang sejarah di SMA ku, tapi dia juga seorang Play boy kelas kakap, hampir semua perempuan di SMA ku di pacarinya, tapi yang membuat ku heran mengapa masih banyak perempuan yang mengidolakan dia.

Semakin berjalannya waktu usaha Andre akhirnya berhasil, dia berhasil menaklukan hati Revi. Begitu hancur hatiku mendengar kabar ini. Penyesalan dan rasa sedih bercampur menjadi satu. Yang paling membuat hatiku berat adalah mengapa Revi lebih memilih Andre dari sekian cowok yang berusaha mendekatinya. Dan aku sangat takut kalau Revi di sakiti oleh Andre, ingin sekali aku memberi tahu Revi soal sifat Andre yang suka mempermainkan wanita. Tapi sangatlah tidak etis kalau aku menceritakan keburukan Andre kepada Revi, dan aku hanya bisa berdoa untuk kebahagiaan mereka dan aku berharap Andre bisa berubah setelah bersama Revi.

Sudah empat bulan setelah kepindahan Revi di SMA ku dan selama ini belum sekalipun aku berani mengajak ngobrol Revi, aku hanya bisa mencuri pandang dan mengagumi Revi dari jauh. Kejadian yang sangat berkesan bagiku hanyalah di saat aku mencuri pandang ke Revi, kemudian Revi balik melihatku dan tersenyum kepadaku. Sangatlah hal yang tidak terlupakan di hidupku, senyum yang sangat manis itu selalu terbayang-bayang di pikiranku. Dan aku selalu berfikir apakah dia sebenarnya tahu kalau setiap hari aku selalu memandangnya, kalaupun dia tahu aku sangat senang dan sedikit lega, dan semoga dia bisa tahu kalau aku sangat mencintai dia, walaupun aku pasrah dengan keadaan ini, aku tahu kalau cinta memang tak harus memiliki.

Tapi harapanku untuk melihat Revi bahagia sepertinya sulit terwujut, setelah beberapa bulan terakhir Revi dan Andre sering bertengkar, bahkan aku pernah melihat Andre jalan sama perempuan lain. Bahkan di suatu hari setelah pulang sekolah aku melihat mereka bertengkar kemudia Andre hampir menampar pipi Revi tapi tangan andre aku tangkis, dan dengan sepontan aku berkata “jangan kasar sama cewek dong”, kemudin Andre menjawab “kenapa lo, dasar culun gangu hubungan orang saja” kemudian Revi berlari sambil menangis.

Di suatu hari yang di hiasi awan yang gelap dengan rintikan hujan yang membasahi bumi, aku melihat Revi duduk sendiri, dengan pipi yang di basahi air mata. Degan segenap keberanian aku menghampiri Revi, setelah aku sampai di samping Revi, sungguh sangat megejutkan tiba-tiba dia berkata “hai Dorky” kemudian dia tersenyum tetapi senyuman itu tidak lah seindah saat aku melihat senyuman nya yang dulu. Akupun bertanya kepada dia, “mengapa kamu menangis?”, kemudian dia menjawab, “baru kali ini ya kita berbincang bahkan baru kali ini kita bisa duduk sedekat ini”. “Apa kamu di sakiti sama Andre?” sahut ku, kemudian dia berbalik bertanya kepadaku, mengapa kamu dulu tidak mendekati aku seperti orang-orang yang lain, aku tahu kamu juga memiliki perasaan terhadapku bahkan aku yakin melebihi orang-orang yang lain” dan aku menjawab “aku menyadari semua kekuranganku, aku sadar aku tidak pantas buat kamu” , “tau kah kamu seandainya kamu dulu berani mendekati aku, mungkin aku akan memilih kamu, aku juga punya rasa yang sama dengan mu, kalau itu terjadi aku tidak akan pernah merasakan rasa sakit ini” jawab dia sambil melihat kemataku, aku terkejut dengan ucapan dia yang begitu jauh dari perkiraanku, kmudian aku menjwab “ aku benar-benar minta maaf Revi, kalau engkau memberi kesempatan padaku untuk memulai lagi dari awal, apakah kamu mau menjadi pacar ku dan melupakan semua yang terjadi kmarin?” setelah mendengar perkataan ku kemudian dia menggengam erat tangan ku dan berkata iya, tolong buat aku bahagia ya Dion.

Keesokan harinya aku sangat tidak sabar untuk berangkat sekolah dan bertemu dengan Revi, aku benar-benar sangat bahagia di hari itu. Sesampainya di sekolah, aku masuk ke dalam kelas dan aku melihat seorang gadis dengan kacamata dan rambut yang di ikat menjadi dua tersenyum kepadaku. Aku sangat kaget dan berasa mengenal gadis itu. Aku berfikir apakah ini Revi yang kemarin menerima ku menjadi pacarnya. Begitu sangat berbeda sekali Revi yang dulu dengan Revi yang sekarang. Kemudian aku menghampirinya dan bertanya, “kamu sangat berbeda sekali hari ini”, “kenapa?, apa kamu tidak suka?” jawab Revi. "Aku hanya tersenyum melihat tampilan dirinya kali ini. “kamu luar biasa dengan penampilan yang sekarang, aku tambah mencintaimu Revi” kataku, kemudian Revi berkata, “sebelum aku pindah di SMA ini, penampilanku memang seperti ini, bahkan aku juga sering di katain kutu buku sama teman-teman, aku merubah penampilanku hanya takut dan trauma tidak bisa memiliki teman-teman lagi dan setelah bertemu dengan kamu aku sadar kalau menjadi diri sendiri memang sangat menyenangkan”, “ayo kita lalui high School bersama” kataku.

Sudah setahun lebih kita bersama, dan begitu sangat menyenangkan, aku benar-benar merasakan bahwa masa-masa SMA tidak lah mengerikan, itu hanya bergantung pada kita yang menjalaninya, dan percayalah keburukan yang kita alami saat ini, suatu hari kebaikan lah yang akan mendominasi dari keburukan itu. Sekarang aku sudah lulus SMA dan sekarang Aku dan Revi berencana melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi bersama.