Minggu, 10 November 2013

Sederhananya Cinta

Kalau intinya cinta adalah memberi, maka pemberian pertama seorang pencinta sejati adalah perhatian. Kalau kamu mencintai seseorang, kamu harus memberi perhatian penuh kepada orang itu. Perhatian yang lahir dari lubuk hati paling dalam, dari keinginan yang tulus untuk memberikan apasaja yang diperlukan orang yang kamu cintai untuk menjadi lebih baik dan berbahagia karenanya.
Perhatian adalah pemberian jiwa: semacam penampakan emosi yang kuat dari keinginan baik kepada orang yang kita cintai. Tidak semua orang memiliki kesiapan mental untuk memperhatikan. Tidak juga semua orang yang memiliki kesiapan mental memiliki kemampuan untuk terus memperhatikan.
Memperhatikan adalah kondisi dimana kamu keluar dari dalam dirimu menuju orang lain yang ada di luar dirimu. Hati dan pikiranmu sepenuhnya tertuju kepada orang yang kamu cintai. Itu tidak sesederhana yang kita bayangkan. Mereka yang bisa keluar dari dalam dirinya adalah orang-orang yang sudah terbebas secara psikologis. Yaitu bebas dari kebutuhan untuk diperhatikan. Mereka independen secara emosional: kenyamanan psikologis tidak bersumber dari perhatian orang lain terhadap dirinya. Dan itulah tantangannya. Sebab sebagian besar orang lebih banyak terkurung dalam dirinya sendiri.Mereka tidak bebas secara mental. Mereka lebih suka diperhatikan dari pada memperhatikan. Itu sebabnya mereka selalu gagal mencintai. Itulah kekuatan para pencinta sejati: bahwa mereka adalah pemerhati yang serius. Mereka memperhatikan orang-orang yang mereka cintai secara intens dan menyeluruh. Mereka berusaha secara terus menerus untuk memahami latar belakang kehidupan sang kekasih, menyelidiki seluk beluk persoalan hatinya, mencoba menemukan karakter jiwanya,mendefenisi kan harapan-harapan dan mimpi-mimpinya,dan mengetahui kebutuhan-kebutuhannya untuk sampai kepada harapan-harapannya itu.
Para pemerhati yang serius biasanya lebih suka mendengar daripada didengarkan. Mereka memiliki kesabaran yang cukup untuk mendengar dalam waktu yang lama. Kesabaran itulah yang membuat orang betah dan nyaman menumpahkan isi hatinya kepada mereka. Tapi kesabaran itu pula yang memberi mereka peluang untuk menyerap lebih banyak informasi tentang sang kekasih yang mereka cintai. Tapi disini juga tersimpan sesuatu yang teramat agung dari rahasia cinta. Rahasia tentang pesona jiwa para pencinta. Kalau kamu terbiasa memperhatikan kekasih hatimu, secara perlahan-lahan dan tanpa ia sadari ia akan tergantung dengan perhatianmu.
Secara psikologis ia akan sangat menikmati saat-saat diperhatikan itu. Bila suatu saat perhatian itu hilang, ia akan merasakan kehilangan yang sangat. Perhatianmu itu niscaya akan menyiksa jiwanya dengan rindu saat kamu tidak berada disisinya. Mungkin ia tidak mengatakannya. Tapi ia pasti merasakannya.

Senin, 04 November 2013

Perjuangan

"Pak, permisi manggil Sylvia dan Yolanda" ku dengar temanku Yogi memanggil kami ber-dua.
'Siapa yang memanggil?" tanya guru ku.
"Bu Astuti pak," jawab teman ku.
Kemudian aku dan teman ku pun keluar dari laboratorium komputer untuk menjumpai guru kami. Berhubung ada peraturan yang mengatakan kalau mau masuk ke lab gak boleh menggunakan sepatu. Nah, karena malas buka terus masang sepatu lagi, jadinya aku dan Yolanda gak pakai sepatu jumpain guru kami. #hihihiih#

"Siang bu. Ada apa ya bu?" tanyaku kepada bu Tuti.
"Mana sepatu kalian?" tanya guruku dengan tersenyum.
"Aduh bu, berhubung kami lagi pelajaran TIK malas bu pakai sepatu" jawab ku dengan tersenyum.
"Ya sudah. Nanti pulang sekolah jangan langsung pulang. Jumpai bu Isyana" kata guruku.
"Ada apa ya buk?" tanya Yolanda.
"Kalian yang mewakili sekolah ikut perlombaan itu" jawab bu Astuti.
Seketika itu juga, aku dan Yolanda langsung berteriak girang. Bagaimana tidak? untuk dapat mewakili sekolah kami harus bersaing dengan teman-teman kami yang lainnya.
Setelah itu, kami langsung kembali ke lab komputer. Teman-teman kami banyak yang bertanya mengapa kami dipanggil? Apa hasil pengumuman peserta sudah keluar? Aku dan Yolanda hanya tersenyum mendengar pertanyaan teman-teman kami.

Siang itu sepulang sekolah, kami menuju salah satu kelas untuk menjumpai bu Isyana.
"Siang bu," sapa kami berdua.
"Siang juga," jawab bu Isyana dengan senyumannya.
Kemudian bu Isyana memberi sedikit pengarahan kepada aku, Yolanda, dan teman kami yang lain Aji. Ya, kami bertiga adalah salah satu tim yang mewakili sekolah nantinya. Memang masih ada peserta yang lainnya, tapi disini tim dibagi sesuai materi yang diperlombakan.
Saat perjalanan pulang, bu Isyana sempat bercerita kepada kami bahwa ketika bu Isyana menelepon bu Astuti bahwa kami lah yang mewakili sekolah, bu Astuti hanya berkata "Tidak diherankan lagi, hanya nama orang ini aja yang kelihatan" mendengar itu rasanya ada sedikit kebanggan dalam hati. #Plakkkk*Naik kuping#
Selama seminggu, kami selalu berlatih untuk mempersiapkan diri kami untuk menghadapi perlombaan yang akan diadakan tanggal 26 Februari.

Pada hari keberangkatan kami ke Medan dimana itu adalah tempat diadakannya perlombaan, kami dipanggil ke kantor bendahara sekolah. #Jrenggg# ternyata kami diberikan uang saku selama kami menginap di Medan, dan sedikit cemilan. #wuah, terimakasih. Kalian pengertian kepada kami#
Sorenya kami berangkat ke Medan. Disitu, aku semobil dengn Yolanda, Aji, Daniel, pak Karles dan sir Girsang. Di dalam mobil hanya aku dan Yolanda perempuan dan kamilah yang paling ribut #gak usah diherankan lagi wajar anak perempuan :D#

Sesampainya di Medan, kami langsung menuju tempat penginapan dan berebut kamar karena bukan hanya kami yang akan menginap disitu. Kami mendapat kamar yang paling ujung ya dikarenakan kami disuruh membawa tas bu Isyana yang beratnya super-duper #hiperbola# tapi gak apalah yang penting kamarnya di samping kamar ibu itu.
Berhubung kamar kami dekat kami mandi, si Yolanda takut kali #ntah hapa yang ditakuti# terus dia minta supaya tidur sekamar dengan bu Isyana dan mem Djasmine #oalah mak, mana bisa ribut lah nanti# tapi setelah acara tawar menawar akhirnya kami tetap tidur di kamar kami.
Keesokan paginya, terdengar suara ribut dari kamar mandi, ku lihat jam masih menunjukkan pukul 04.00 #mengganggu mimpi indah ku# pengennya tidur lagi, tapi mengingat kembali mandi pun harus antri ya, akhirnya aku dan Yolanda bangun lalu antri mandi. Setelah itu, kami menuju kantin dan telah banyak orang yang sarapan pagi itu. Menu pagi ini nasi soto, makanan yang menurut ku tidak ada rasanya tapi demi menambah tenaga yasudah lah.
Pukul 06.30, kami berangkat menuju lokasi diadakannya lomba tersebut. Tapi apa yang terjadi? mobil rombongan di depann kami mogok dan itu membuat kami harus menunggu mereka #hal menjengkelkan#. Setelah menunggu sepersekian jam, mobil tersebut akhirnya siap diperbaiki dan kami melanjutkan perjalanan.

Setibanya di lokasi perjalanan, sudah banyak peserta yang menunggu disana. Memang dalam perlombaan ini, akan dibagi dalam beberapa gelombang. Sembari menunggu giliran, aku dan Yolanda memutuskan untuk berjalan-jalan disekitar lokasi tersebut.
Setelah kira-kira 3 jam menunggu giliran, tibalah giliran kami #akhirnya, Thank's God. udah kepanasan kami menunggu giliran #. Kami bertiga masuk ke dalam lokasi ujian dan kami duduk sebarisan #supaya bisa kerjasama. *LOH#
Selesai ujian, kami keluar dari lokasi dan segera mencari makanan berhubung juga waktu sudah menunjukkan jam makan siang dan cacing-cacing di perut sudah mulai protes.
Muter-muter lokasi perlombaan tidak ada lagi yang berjualan nasi dan akhirnya kami memutuskan untuk membeli mie ayam. Banyak kejadian konyol yang kami alami selama kami makan bersama. Canda dan tawa selalu ada disetiap pembicaraan kami.

Pukul 17.00, kami kembali ke asrama tetapi #jrengg# gak ada yang menjemput kami akhirnya kami memutuskan untuk menyewa angkutan umum dan angkutan yang kami sewa gak tahu dimana lokasi mess kami padahal tadi dibilang dia tahu. Berhubung, kami sedikit hapal jalannya, jadinya kami lah penunjuk arah si supir sok tahu.
Tiba di mess, semuanya lalu istirahat dan makan malam. Setelah itu, kami mengadakan permainan di sekitar mess. Rindu rasanya kalau melihat kekonyolan kami bermain itu. #hahhaha. masih ingat main tebak-tebakan, ayunan, dkk#.
Tidak terasa waktu telah menunjukkan pukul sembilan lewat, rasa kantuk mulai menghinggapi ku tapi rasanya kebersamaan kami ini tidak ingin ku lewatkan. Kami akhirnya memutuskan kembali untuk bangun pukul 00.00, tapi berhubung semuanya udah lelah, ya taulah akhirnya gak ada yang bangun.

Hari ini, hari terakhir kami di Medan, saya dan rombongan memutuskan untuk pergi ke toko buku Gramedia sembari menunggu pengumuman yang akan diadakan pukul 16.00. Di sana saya dan Yolanda melihat-lihat buku dan membeli beberapa keperluan kami. Pukul 12.00, kami memutuskan untuk pergi mecara makan di sekitar kawasan Gramedia. Setelah itu, kami lalu menuju tempat diadakkannya pengumuman dan hasilnya sedikit mengecewakan #pengen nangis#, tapi bu Isyana selalu mensupport kami dan mengatakan "Tak apalah. Ini pengalaman berharga sama kalian. Kalian hebat." walau sedikit kekecewaan tapi tak apalah.

Sabtu, 02 November 2013

Penantianku-1

Nama ku Rere. Dua tahun sudah aku menjadi siswa SMA yang punya segudang mimpi mencintai seorang pria berhidung pesek yang sekarang sedang mengejar impiannya di salah satu universitas terpopuler di Indonesia. Namanya Gilang.
Aku mengenalnya pertama kali melalui mantan kekasihku Aldi yang saat itu adalah junior dari pria yang dimataku memiliki seribu alasan untuk membuatku terdiam membisu dan lalu jatuh mencintainya. Dulu Aldi selalu bercerita semua hal tentang dirinya. Gilang yang merupakan murid terbaik di sekolahnya bahkan di tingkat provinsi karena pernah membawa nama provinsi dalam Olimpiade bergengsi bidang kimia.
Sejak saat itu, aku mulai memperhatikannya melalui akun facebook milikku. Betapa terkejutnya aku, saat ku tahu ia telah memiliki seorang bidadari cantik. Ia adalah Esthi. Esthi adalah seorang gadis yang saat itu masih sama-sama memakai putih abu-abu dengannya. Sama seperti Gilang, Esthi juga merupakan anak berprestasi di sekolahnya. Saat itu ntah mengapa, ada rasa cemburu di hatiku. Saat itu juga aku berkata pada diriku sendiri untuk sadar dan tahu diri mencoba merelakan mimpi-mimpi lalu melanjutkan kehidupan yang sudah terlanjur hambar.
Bertahun-tahun aku menunggu pria tersebut putus dengan kekasihnya. Dalam penantianku menunggu, aku mencoba membuka hatiku untuk pria lain, dia adalah Langit. Saat itu aku mengenal lelaki tampan itu melalui teman masa kecilku Ririn. Setelah pengenalan kurang lebih satu bulan, akupun resmi menjadi kekasih seorang atlet volly yang biasa dipanggil teman-temannya dengan sebutan Madun. Selama hampir dua bulan kami menjalin kasih, aku melihat Langit bermesraan dengan seorang gadis bernama Lia. Saat itu juga aku menghubunginya untuk meminta penjelasan atas semua ini. Dan pada akhirnya, aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami. Berhari-hari, berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan aku berada dalam keterpurukan melepas bayangannya.
Seiring berjalannya waktu, akupun mulai bisa berdiri tanpa bayangannya lagi, membuka lembaran baru dan berjanji tak akan melakukan kesalahan yang sama lagi. Aku pun mulai menyibukkan hari-hariku dengan sejumlah aktivitas ku demi membunuh bayang-bayang Langit.
Akupun mulai aktif dijejaring sosial twitter dan facebook, dan betapa terkejutnya aku. Aku bertemu dengan lelaki spesial itu Gilang. Aku memutuskan untuk mengarahkan pointer ku ke "Follow" dan setelah ku mention, akhirnya kami pun resmi berteman di sosial media twitter. Mulai saat itu kami pun mulai sering berbicara, berbagi walaupun itu hanya melalui akun twitter dan telepon seluler kami masing-masing.
Semakin hari, kami semakin rutin membuka akun twitter hanya untuk sekedar membalas chat atau bahkan hanya men-stalker. Tanpa kusadari aku mulai jatuh cinta lagi dengannya. Dengan pria yang dulu sangat kuperjuangkan namun harus kulepaskan demi sebuah "KE-TAHU DIRI-AN".

Jumat, 01 November 2013

Kenangan Terindah

"Riii, bangun riii. Sanggup kamu ya tidur sewaktu pelajaran pak Anto," kata Vani sahabatku.
Dengan sedikit bersusah payah membuka mata, ku lihat kelas sepi. Sepertinya jam istirahat. Aku segera mengajak Vani sahabatku pergi ke kantin.
"Kamu kenapa sih ri selalu tidur ketika pelajaran seni musik?" tanya Vani memulai percakapan.
"Aduh van, aku kan udah pernah bilang ke kamu, aku gak suka pelajaran musik. Gak masuk akal tahu" jawabku.
"Gak masuk akal gimana sih ri?" tanya Vani lagi
"Ya iyalah, apaan tuh nada 1/2, 2/4, 3/4 trus sangkar para nada udah kaya sangkar burung aja," jawab ku dengan tersenyum.
Vani hanya bisa tersenyum melihat sikapku. Bagaimana tidak? Mungkin pada pelajaran yang lain kemampuan ku jangan diragukan, tapi kalau udah bagian musik?

Siang itu, setelah pulang sekolah ada seseorang yang memanggil ku. Suara itu seperti tidak asing lagi bagiku. Juan, pacarku.  Juan yang merupakan Ketua OSIS di sekolah ku, seorang musisi, pemain basket. Tak pernah terbayangkan bagiku dapat berpacaran dengannya.
"Rii, kamu besok jadi nonton aku kan?" tanya Juan.
"Aduh, maaf Juan. Besok aku ada pemotretan" jawabku. Ku liat sedikit kekecewaan diraut wajah Juan.
"Please, aku harapin kamu besok datang ke acara Pensi sekolah. Buat aku rii" kata Juan lagi dan berlalu meninggalkanku.
Sepanjang perjalanan pulang, aku selalu kepikiran dengan perkataan Juan tadi.
"Heii, melamun aja," kata kakak ku.
"Eh, gini kak. Besok kan Juan nampil sementara aku ada pemotretan, dia meminta ku untuk datang besok. Bagaimaa?" tanyaku
"Bilang saja sama Juan kamu tidak dapat hadir, kakak yakin dia tidak akan marah," kata kakak ku memberi solusi.
Akhirnya ku putuskan untuk tidak menghadiri acara Pensi tersebut.

Keesokannya, aku mencari-cari Juan. Aku pergi ke ruang OSIS, lapangan basket, kantin namun aku tidak menemukan Juan.
"Dimana Juan? Apa dia marah sama ku?" atau dia sedang di ruang musik?" batinku dalam hati. Bergegas aku menemukan dia disana sedang menyanyikan sebuah lagu.
"Juann, apa aku menganggumu?" tanyaku.
"Tentu saja tidak, masuklah," jawab Juan dengan senyum manisnya.
"Maaf aku tidak bisa menghadiri Pensi tadi malam," kata ku dengan nada penyesalan.
"Ok. Tidak masalah. Tapi  ada satu syarat buat kamu," jawabnya yang membuatku penasaran.
"Apa?"
"Kamu harus belajar musik dengan ku. Ku dengar kamu membenci pelajaran itu. Ku tunggu kamu nanti sore jam 3 disini. Jangan terlambat," kata Juan dengan setengah berlari karena jam istirahat sudah berakhir.
Dengan terpaksa, aku datang ke ruang musik sore itu. Ku lihat Juan telah menantiku.
"Heii," sapaku kepadanya yang dibalasnya dengan senyum manisnya.
Semenjak itu, setiap sore aku belajar musik dengannya yang membuat aku mulai sedikit terbuka dengan musik.
Suatu hari, aku mendengar Juan menyanyikan lagu yang tidak pernah ku dengarkan. Ku minta Juan untuk mengajariku lagu itu tetapi ia menolaknya, alasannya karena aku belum mahir bermain gitar. "Aku akan meminta gitar sebagai ulang tahun ku yang ke-17 minggu depan," batinku dalam hati.

"Happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthday, happy birthday, happy birthday to you" terdengar suara mama, papa dan kak Dea menyanyi di kamar ku.
"Ada apa ini? mengapa kalian menyanyi Happy birtday?" tanyaku dengan heran
"Hari ini tanggal 18 sayang, ini hari ulang tahun kamu yang ke-17," jawab mama.
"Astaga aku lupa, makasih mama, papa, kak dea. Riri sayang kalian" kataku sambil mencium ketiga orang yang ku sayang.
Dengan diantar kak Dea, pagi itu aku berangkat sekolah. Berharap segera bertemu Juan dan mendapat ucapan darinya.
"Kamu mau hadiah apa dari kakak ri?" tanya kak Dea.
"Gak ada kak, Riri hanya minta doa," jawabku.
Tiba-tiba dari arah depan kami mendengar suara tabrakan yang sangat keras. Sebuah sepeda motor ditabrak sebuah mobil dan dari arah depan lewat sebuah truk. Aku berteriak dengan sangat keras. Seorang pelajar tergeletak di pinggir jalan. Bergegas aku dan kak Dea turun untuk melihat dan tiba-tiba air mataku tumpah.
"Kakkk," teriak ku pada kak Dea.
"Sabar rii, sabar" kak Dea mencoba menenangkan ku.
"Ini Juan kak, Juan," teriak ku sambil menggoyang-goyangku tubuh Juan namun tidak ada respon.
Ku liat kak Dea mencoba menghubungi ambulans dan orangtua Juan. Saat perjalanan ke rumah sakit, aku dan orangtua  Juan ikut dalam ambulans. Disitulah aku mendengar kabar terburuk dalam hidupku. Juan meninggal dunia.


Seminggu setelah kejadian itu, untuk pertama kalinya aku menginjakkan kaki di sekolah. Sekolah yang penuh dengan kenangan indah ku bersama Juan. Bersama sahabatku, Vani, kami pergi ke tempat dimana biasanya Juan berada. Ke taman, danau, ruang OSIS, lapangan basket, dan ruangan musik.
Ku liat gitar kesayangan Juan ada disitu. Ku peluk gitar itu dan aku menemukan sebuah surat. Ku buka surat itu dengan air mata yang mulai menetes.
Selamat ulang tahun My Princess Riri. Selamat memulai kisah baru penuh tawa dan tangis diusia mu ke-17 sayang. Sebenarnya, aku pengen menyanyikan lagu yang kamu dengar kemarin. Lagu itu lagu ciptaan ku untukmu. Namun, aku tidak bisa untuk menyanyikan lagu itu buat kamu. Maaf ya sayang, aku gak bisa lanjutin lagu itu buat kamu. Kamu terus berlatih ya sayang. Aku yakin kamu bisa. Love you bolot ku Riri.
"Surat ini. Apa Juan telah memiliki firasat sebelumnya bahwa dia akan meninggalkanku?" tanyaku pada Vani yang mencoba menenangkan ku.

Semenjak itu, kemanapun aku pergi, aku selalu membawa gitar kesayangan Juan dan kini aku telah mahirbermain gitar.
Terima kasih untuk kisah yang pernah kamu berikan padaku. Terima kasih karena kamu dengan sabarnya mengajari aku tentang musik yang dulunya sangat ku benci. Aku harap saat ini kamu tersenyum bangga sama ku dari atas sana dan setiap pagi aku masih merindukan senyuman terindahmu.


Arti Persahabatan

Vio singkap kembali ingatannya. Adelle. Namanya manis sama seperti orangnya. Dialah kawan karib Vio yang akan selalu diingatnya. Persahabatan yang telah terjadi selama 5 tahun kini hanya tinggal kenangan semata. Vio kehilangan seorang sahabat yang tidak akan pernah tergantikan.
Peristiwa itu terjadi beberapa bulan yang lalu. Sewaktu itu mereka sedang berada di kantin sekolah. Vio sedang membentak Adelle karena mengambil pena kesukaannya tanpa izin dan menghilangkannya.
Saat Vio bertanya tentang pena itu Adelle pasti akan menjawab bahwa ia akan menggantinya dengan segera. Vio tidak mau Adelle mengganti pena kesayangannya karena pena itu adalah pena pemberian Adelle ketika mereka pertama kali menjadi seorang sahabat.
"Aku tidak mau kau menggantinya! Aku mau pena itu! Selama kau belum mendapatkannya aku tidak akan berbicara denganmu," kata Vio pada Adelle.
Mutiara jernih dari mata Adelle perlahan-lahan menetes dikala ia melihat sahabatnya marah kepadanya. Belum pernah ia melihat Vio marah sebesar itu walaupun ia melakukan kesalahan.
"Sudah beberapa hari ini, Adelle tidak masuk sekolah. Ada apa denganya? Apa dia sakit?" tanya Vio dalam hatinya.
"Eh, aku saja yang berkunjung ke rumahnya. Aku khawatir dengan keadaanya saat ini," batin Vio.
Tetapi niatnya berhenti saat itu karena ia merasa segan. Tiba-tiba telepon rumahnya berdering "Riiinnng, riiiinng, riiinng" ibu Vio yang menjawab panggilan itu. "Vioo.. Vioo.." teriak ibunya "Cepat ganti pakaianmu, kita pergi ke rumah Adelle sekarang ada sesuatu yang telah terjadi pada Adelle" kata ibu dengan nada tergesa-gesa.
Tiba-tiba saja perasaan Vio menjadi tidak tenang. Ada apa dengan sahabatnya? Benak pikirannya diganggu oleh seribu satu pertanyaan.
"Ya Tuhan, tentramkanlah hatiku. Apapun yang terjadi itu adalah ujianMu. Selamatkan sahabatku," berdoa Vio pada Tuhan sepanjang perjalanan menuju rumah Adelle.
Setiba disana, ia melihat ada sebuah bendera kuning dan rumah itu telah dipenuhi oleh sanak saudara. Vio terus berjalan ke dalam rumah. Menabrak setiap orang yang berada di depannya. "Apa yang terjadi? Kenapa jantung ku semakin cepat?" tanyanya dalam hati. Vio melihat ibu Adelle dan segera menjumpainya. Setelah Vio menyalam ibu Adelle ia bertanya apa yang telah terjadi.
"Adelle tertabrak mobil saat menuju rumah kamu Vio. Dia memang dalam kondisi kurang sehat tapi ia bersikeras katanya ada hal penting yang ingin disampaikan kepadamu," cerita ibu Adelle dengan terisak-isak.
"Kakaknya yang segera menyusul ke lokasi setelah mendengar kabar itu menemukan sebuah surat yang digenggamnya dengan sangat erat," sambung ibu Adelle sambil memberikan surat itu pada Vio.
Di dalam surat itu terdapat pena kesukaan Vio dan sebuah note dari ipadnya.
Mata Vio dipenuhi mutiara jernih yang akhirnya jatuh berlinang dengan derasnya. Kalau boleh mengulang waktu, ia ingin meminta maaf dengan sehabat sejatinya, ingin ia memeluk sahabatnya itu dengan erat. Tapi semuanya telah terlambat.
Tiba-tiba suara petir mengagetkan Vio dari lamunanya. Barulah ia sadar bahwa itu hanyalah kisah dari masa silamnya. Persahabatannya dengan Adelle jauh lebih berharga dari pena itu. Saat ini yang bisa dilakukan Vio hanya mendoakan Adelle dan menjaga baik-baik pena pemberian Adelle yang sampai kapanpun akan menjadi kenangan bagi Vio.

Rabu, 30 Oktober 2013

Perasaan Nadia dan Ario

Nama ku Nadia. Kali pertama aku melihat cowok yang bernama Ario aku langsung terpukau. Gila cowok itu oke banget! Sayang kalau cuma menjadi penjaga supermarket. Seharusnya dia jadi artis aja, batinku dalam artis.
Walau kerjanya hanya pramuniaga, aku memberinya nilai sembilan untuk urusan tampang. He's so..... gorgeus! Kulitnya terawat dan cerah, potongan rambutnya standar sih, tapi matanya tajem banget! Apa karena alisnya tebal ya?
Hari ini, aku meminta Danis, pacarku, untuk menemaniku berbelanja ke supermarket dimana Ario bekerja. Bukannya narsis. Tapi kayaknya dari tadi, kok dia ngeliatin aku terus sih? Apa dia suka sama ku?
"Mas, susu yang ini, kalo mau beli, dibawa sekalengnya atau... kan kalengnya kosong?" basa-basiku, mudah-mudahan dia merespons baik.
"Buat anaknya ya mbak?" tanya cowok itu. *Sialan, sadis banget nanyanya! Memang tampangku keliatan setua itu ya?*
"Oh bukan, ini buat adik saya. Gimana langsung dibawa sekalengnya, kan?" tanyaku lagi.
"Oh iya, bawa aja sekalengnya, nanti di kasir baru dikasih."

Hari Kedua
Duuuh, harus pakai alasan apa ya datang lagi ke supermarket?
"Eh Mas, tempat makanan anjing dimana, sih? Kok, aku susah ya nyarinya?" *Aduhh, bego banget, sih? Nyari alasan kok beli makanan anjing! Tuh, kan dia mau ketawa. Aduh...*
"Di situ, Mbak. Punya anjing, ya? Pecinta anjing juga?"
"Bukan, bukan. Makanan anjing ini tadi titipan tetangga untuk anjing peliharaannya," jawabku asal.
"Tumben sendirian aja, Mbak? tanyanya lagi. *Yes, akhirnya nanya juga!* "Iya, habis dari tempat teman".
*Nanya nama dong, nanya nama!* "Udah selesai kan, Mas?" tanyaku gugup.
"Eh udah, udah. Cuma beli ini aja?" *Oh my God, senyumnya...*
"Ya udah, Makasih ya." *Huh, Payah! Segitu aja.*

Hari Ketiga
Hari ini begitu melelahkan bagi Nadia. Sejak tadi pagi Nadia ribut melulu dengan Danis. Nadia yang manis dan sensitif, menangis dan diguyur hujan lebat malam itu karena nekad meninggalkan mobil Danis. Dari depan tampak seberkas cahaya motor.
"Mbak!" panggil Ario. Nadia mengangkat wajahnya. Ario turun dan melepas helmnya. Dilihatnya jaket dan denim Nadia yang basah kuyup itu.
"Hai, yang biasanya ke supermarket, kan?" tanya Ario lagi.
"Ya," jawab Nadia datar.
"Kelihatanyya mbak kedinginan. Mari saya antar," tawar Ario
Nadia diam saat Ario menawarkannya mengantar pulang. He's a stranger anyway.. "Ario. Aku Ario," Akhirnya, Ario memperkenalkan diri. Nadia tertegun sejenak, mengangkat wajahnya, dan tersenyum.
"Makasih." Meluncur juga kata-kata dari bibirnya. "Nadia. Namaku Nadia," katanya.
"Nadia. Catchy nama... I'll remember that," Ario tersenyum puas di bawah hujan. Dia melepaskan jaketnya dan memberikannya kepada Nadia lalu memakai helm lagi dan melajukan motornya. Kali ini, Ario berharap hari-hari seperti ini berikutnya.

Selasa, 29 Oktober 2013

Lirik Lagu Rohani

Di posting kali ini, saya akan memberikan beberapa lirik lagu rohani Kristen yang mungkin tidak asing lagi bagi para pecinta lagu rohani. Semoga postingan saya ini bermanfaat bagi kemuliaan namaNya

1.    Allah Perduli
Banyak perkara yang tak dapat kumengerti
Mengapakah harus terjadi
Didalam kehidupan ini

Satu perkara yang kusimpan dalam hati
Tiada satupun kan terjadi
Tanpa Allah perduli

Reff:
Allah mengerti, Allah perduli
Segala persoalan yang kita hadapi
Tak akan pernah dibiarkannya
ku bergumul sendiri s’bab Allah perduli

2.    Ajarku MengenalMu
Tak ada yang ku dambakan selain diriMu
Tak ada yang ku inginkan
Hanyalah Engkau (2x)

Aku ingin tinggal dalam pelataranMu
Aku ingin lebih dalam di hadiratMu.

Reff:
Ajarku mengenal Mu
Bawa ku lebih mengenalMu
PribadiMu yang kurindu
Ajarku mengenalMu

3.    Sebab Kau Besar
Ku b’rikan kemuliaan dan hormat
Ku angkat suara pujian Ku agungkan namaMu
S'bab Kau besar PerbuatanMu ajaib
Tiada seperti Engkau.
(3x)

4.    Above All
Above all powers, above all kings
Above all nature and all create things
Above all wisdom and all the ways of man
You were here before the world began

Above all kingdoms, above all thrones
Above all wonders the world has ever known
Above all wealth and treasures of the earth
There's no way to measure what you're worth

Chorus:
Crucified, laid behind the stone
You lived to die, rejected and alone
like a rose, trampled on the ground
You took the fall, and thought of me
Above all...

5.    Bapa yang Kekal
Kasih yang sempurna
Telah kut’rima dariMu
Bukan kar’na kebaikanku
Hanya oleh kasih karuniaMu
Kau pulihkan aku, layakkanku
Tuk dapat memanggilMu, Bapa

Reff:
Kau b’ri yang kupinta
Saat kumencari kumendapatkan
Kuketuk pintuMu dan Kau bukakan
S’bab Kau Bapaku, Bapa yang kekal

Tak kan Kau biarkan
Aku melangkah hanya sendirian
Kau selalu ada bagiku
S’bab Kau bapaku
Bapa yang kekal.

6.    Bertemu dalam KasihNya
Bertemu dalam kasihNya
Berkumpul dalam anug'rahNya
Bersukacita semua
Di dalam rumah Tuhan

Reff:
O saudaraku dan kau saudariku
Tuhan cinta dan mengasihiMu
Mari bersukacita semua
Di dalam rumah Tuhan

7.    Allah yang Bela
Allah yang bela.. siapa lawan Dia
Lebih dari pemenang dalam segala hal
Kupasti dapat lakukan semua
Yesus yang beri kekuatan
Oh terpujilah namaNya (3x)

8.    Jajak Tuhan
Sering ku tak mengerti jalan-jalanMu Tuhan
Bagai di belantara yang kelam

Tanpa seribu tanya namun tetap percaya
JejakMu Tuhan sungguh sempurna

Reff:
Ajarku memahami semua yang Kau ingini
Agar hidupku puaskan hatiMu
BagiMu aku rela sepenuh hati menyembah
Serahkan diri genapi karyaMu

9.    Bertumbuh dalam Kasih
Sebagai saudara seiman
Di dalam Tubuh Kristus
Menyerahkan sluruh hidupNya
Berbagi kasih bersama

Kadang tawa kadang tangis
Suka duka bersama
Yang kuat menanggung yang lemah
Dalam anugrahNya

Reff:
Kita bertumbuh, bertumbuh di dalam kasih
Sehati sepikir setujuan melangkah bersama
Tuaian besar tlah menanti di hadapan kita
Siapkanlah dirimu songsong hari esok
Biar Tuhan dimuliakan melalui gerejaNya

10.    Bagaikan bejana
Bagaikan bejana siap dibentuk
Demikian hidupku ditanganMu
Dengan urapan kuasa RohMu
Kudibaharui selalu

Jadikan ku alat dalam rumahMu
Inilah hidupku di tanganMu
Bentuklah sturut kehendakMu
Pakailah sesuai rencanaMu

Reff:
Ku mau spertiMu Yesus
Disempurnakan selalu
Dalam sgenap jalanku
Memuliakan namaMu

11.    Cinta sejati
Saat ku renungkan hidup bersamaMu
Sering kali ku melupakanMu
Ku berjalan sendiri seakan ku mampu
Lalui tanpa kekuatanMu
S’makin berat beban hidupku
S’makin ku menjauh dariMu

Reff :
Namun ada cinta yang tak pernah berlalu
Cinta yang ku dapat dariMu
T'lah teruji lalui rentangan sang waktu
Kau mati bagiku, berkorban untuk diriku

12.    Bapa sentuh hatiku
Betapa ku mencintai segala yang tlah terjadi
Tak pernah sendiri jalani hidup ini
Selalu menyertai

Betapa ku menyadari di dalam hidupku ini
Kau slalu memberi rancangan terbaik
Oleh karena kasih

Reff:
Bapa, sentuh hatiku
Ubah hidupku menjadi yang baru
Bagai emas yang murni
Kau membentuk bejana hatiku
Bapa, ajarku mengerti
Sebuah kasih yang selalu memberi
Bagai air mengalir yang tiada pernah berhenti

13.    Bagi Tuhan tak ada yang Mustahil
Ku yakin saat Kau berfirman
Ku menang saat Kau bertindak
Hidupku hanya ditentukan oleh perkataanMu

Ku aman karna Kau menjaga
Ku kuat karna Kau menopang
Hidupku hanya ditentukan oleh kuasaMu

Reff:
Bagi Tuhan tak ada yang mustahil
Bagi Tuhan tak ada yang tak mungkin
MujizatNya disediakan bagiku
Ku diangkat dan dipulihkanNya

14.    Kasih SetiaMu yang Kurasakan
Kasih setiaMu yang kurasakan
Lebih tinggi dari langit biru
KebaikanMu yang t'lah Kau nyatakan
Lebih dalam dari lautan

BerkatMu yang telah kuterima
Sempat membuat ku terpesona
Apa yang tak pernah kupikirkan
Itu yang Kau sediakan bagiku

Reff:
Siapakah aku ini Tuhan
Jadi biji mataMu
Dengan apakah kubalas Tuhan
Selain puji dan sembah Kau

15.    Dia Mengerti
Terkadang kita merasa tak ada jalan terbuka
Tak ada lagi waktu terlambat sudah
Tuhan tak pernah berdusta
Dia s'lalu pegang janjiNya
Bagi orang percaya Mukjizat nyata

Reff:
Dia mengerti, Dia peduli
Persoalan yang sedang terjadi
Dia mengerti, Dia peduli
Persoalan yang kita alami
Namun satu yang Dia minta agar kita percaya
Sampai Mukjizat menjadi nyata

16.    Dia Hanya Sejauh Doa
Bila kau rasa gelisah di hatimu
Bila kelam kabut tak menentu hidupmu
Ingat masih ada sorang p'nolong bagimu
Yesus tak pernah jauh darimu

Bila cobaan menggodai hatimu
Bila sengsara menimpa keadaanmu
Ingat Yesus tak kan pernah jauh darimu
Dia s’lalu perdulikan kamu

Reff:
Berseru memanggil namaNya
Berdoa Dia kan segra menghampiri dirimu
Percaya Yesus tak jauh darimu
Dia hanya sejauh doa

17.    Hatiku Percaya
Tuhanlah kekuatan dan mazmurku
Dia gunung batu dan kes’lamatanku
Hanya padaMu hatiku percaya
Kaulah menara dan kota perlindungan

Reff:
Ku mau s’lalu bersyukur s’bab cintaMu padaku
Tak kan pernah berubah hatiku percaya
Walau bumi berguncang
Gunung-gunung beranjak
Namun kasih setiaMu tak pergi dariku.

18.    Jangan Lelah
Jangan lelah bekerja diladangNya Tuhan
Roh Kudus yang b’ri kekuatan yang mengajar dan menopang

Tiada lelah bekerja bersama-Mu Tuhan
Yang selalu mencukupkan atas segalanya

Reff:
Ratakan tanah bergelombang timbullah tanah yang berlubang
Menjadi siap dibangun diatas dasar iman

19.    Hati Sebagai Hamba
Ku tak membawa apapun juga
Saat ku datang ke dunia
Ku tinggal semua pada akhirnya
Saat ku kembali ke surge

Reff:
Inilah yang ku punya hati s’bagai hamba
Yang mau taat dan setia padaMu Bapa
Kemanapun ku bawa hati yang menyembah
Dalam roh dan kebenaran sampai s’lamanya

Bridge:
Bagaimana ku membalas kasihMu
S’gala yang kupunya itu milikMu
Itu milikMu oh…

20.    JanjiMu Seperti Fajar
Ketika kuhadapi kehidupan ini
Jalan mana yang harus kupilih
Ku tahu ku tak mampu
Ku tahu ku tak sanggup
Hanya Kau Tuhan tempat jawabanku

Aku pun tahu ku tak pernah sendiri
S’bab Kau Allah yang menggendongku
tanganMu membelaiku
cintaMu memuaskanku
Kau mengangkatku ke tempat yang tinggi

Reff:
JanjiMu seperti fajar pagi hari
Dan tiada pernah terlambat bersinar
cintaMu seperti sungai yang mengalir
dan ku tahu betapa dalam kasihMu.

21.    Ku Berikan Syukurku
Kau Bapa yang baik selalu besertaku
Setiap detik setiap waktu
Kau perhatikanku

Kau Bapa yang setia selalu menjagaku
Kau angkatku bila kujatuh
Kau menopangku

Reff:
Kubrikan syukurku buat kebaikanMu
Kubrikan syukurku buat pertolonganMu
Sebab Kau jadikanku berharga dimataMu
Kau Bapa yang baik ku mengasihiMu


23.    Kaulah Harapan
Bukan dengan kekuatanku
Ku dapat jalani hidupku
Tanpa Tuhan yang di sampingku
Ku tak mampu sendiri
Engkaulah kuatku
Yang menopangku

Reff:
Kupandang wajahMu dan berseru
Pertolonganku datang dariMu
Peganglah tanganku, jangan lepaskan
Kaulah harapan dalam hidupku.

Dang halani hagogoonki
Boi au mardalan ngolungki
Aut unang ho na dilambungki
Tung so boi au songonon
Ho do hagogo on manungkoli au

Reff:
Hubereng bohim laos  martangiang au
Mangido pangurupion di au
Sai tiop tanganku sai togu ma au
Ai ho do Tuhan pargogo di au

24.    Lebih dari Pemenang
Lebih dari pemenang dalam s’gala perkara
Iblis t’lah dikalahkan oleh kuasa darahNya
Jika Allah dipihak kita 
Siapa dapat melawan
Kita lebih dari pemenang

Reff:
Haleluya, kibarkanlah panjiNya
Yesus raja segala raja
Haleluya bangkitlah gerejaNya
Kita lebih, lebih dari pemenang

25.    Lingkupiku
Lingkupiku, dengan sayapMU,
naungiku, dalam kuasaMU,

Reff:
Disaat badai bergelora,
ku akan terbang bersamaMU,
Bapa Kau raja atas semesta,
ku tenang sebab Kau Allahku

26.    Bersoraklah Bagi Tuhan
Bersoraklah bagi Tuhan,
Dialah benteng perisai hidupku.
Bersoraklah bagi Tuhan
Dialah perlindunganku.

Dia yang sembuhkan, segala sakitku.
Dia yang lepaskan, segala bebanku.

27.    Mukjizat itu Nyata
Tak terbatas kuasaMu Tuhan
Semua dapat Kau lakukan
Apa yang kelihatan mustahil bagiku
Itu sangat mungkin bagiMu:

Reff:
Di saat ku tak berdaya
KuasaMu yang sempurna
Ketika aku percaya Mukjizat itu nyata
Bukan karna kekuatan namun RohMu, ya Tuhan
Ketika ku percaya Mukjizat itu nyata.

28.    MenyenangkanMu
Tuhan ku mau menyenangkanMu
Tuhan bentuklah hati ini
Jadi bejana untuk hormatMu
Cemerlang bagai emas murni.

Tuhan kuserahkan hidupku,
Semua kuberikan kepadaMu
kuduskan hingga tulus selalu
agar aku menyenangkanMu

MenyenangkanMu, senangkanMu,
Hanya itu kerinduanku,
MenyenangkanMu, senangkanMu Tuhan
Hanya itu kerinduanku.

29.    No Other Name
No other name but the name of Jesus
No other name but the name of the Lord
No other name but the name of Jesus
Is worthy of glory, and worthy of honor
And worthy of power and all praise

His name is exalted, far above the earth
His name is high above the heavens
His name is exalted, far above the earth
Give glory and honor and praise unto His Name

30.    Sampai Memutih Rambutku
Kau s’lalu hadir saat aku rindukanMu
Kau yang s’lalu setia
Menopangku dengan kasih setia
Memberi aku kekuatan
Di tengah badai yang menakutkan

Reff:
Sampai memutih rambutku
Kau putuskan aku menutup usiaku
Ku kan s’lalu menyembahMu
Oh Yesus Tuhanku
Ku milikMu s’lamanya bagiMu

31.    Seputih Bulu Domba
Tak Kau lupakan diriku
Kau ingat ku adalah debu
Tetapi Kau meninggikannya
Di hadapan MalaikatMu

Tak Kau hapuskan namaku
Dari kitab kehidupanMu
Kau tak malu mengakuinya
Di hadapan Bapa

Reff:
Kau Allah yang tiada mengingat lagi
Segala kesalahanku yang telah Engkau ampuni
Walau dosaku merah bak kain kesumba
Engkau menjadikanku putih
Seputih bulu domba.

32.    Seperti yang Kau ingini
Bukan dengan barang fana
Kau membayar dosaku
Dengan darah yang mahal
Tiada noda dan cela
Bukan dengan emas perak
Kau menebus diriku
Oleh segenap kasih dan pengorbananMu

Reff:
Ku telah mati dan tinggalkan
Cara hidupku yang lama
Semuanya sia-sia dan tak berarti lagi
Hidup ini ku letakkan
Pada mezbahMu ya Tuhan
Jadilah padaku seperti yang Kau ingini.

33.    Segala Puji Syukur
S’gala puji syukur hanya bagi-Mu Tuhan
Sebab Kau yang layak dipuja
Kami mau bersorak tinggikan nama-Mu
Haleluya!
Soraklah Haleluya! Soraklah Haleluya! Haleluya! (2x)

34.    Selidiki Aku
Selidiki aku lihat hatiku
Apakah ku sungguh mengasihi Mu Yesus.
Kau yang Maha tahu dan menilai hidupku
Tak ada yang tersembunyi bagi Mu

Reff:
T’lah ku lihat kebaikan-Mu
Yang tak pernah habis dihidupku.
Ku berjuang sampai akhirnya
Kau dapati aku tetap setia

35.    Sejauh Timur dari Barat
Sejauh timur dari barat
Engkau membuang dosaku
Tiada Kau ingat lagi pelanggaranku
Jauh ke dalam tubir laut,
Kau melemparkan dosaku
Tiada Kau perhitungkan kesalahanku

Reff:
Betapa besar kasih pengampunanMu Tuhan
Tak Kau pandang hina hati yang hancur
Ku berterima kasih kepadaMu ya Tuhan
Pengampunan yang Kau beri pulihkanku

36.    Siyahamba
Siyahamb' ekukhanyen' kwenkhos',
Siyahamb' ekukhanyen' kwenkhos',
Siyahamb' ekukhanyen' kwenkhos',
Siyahamb' ekukhanyen' kwenkhos-,
Siyahamba, hamba,Siyahamba, hamba,
Siyahamb' ekukhanyen kwenkhos'

We are marching in the light of God,
We are marching in the light of God,
We are marching in the light of God,
We are marching in the light of God,
We are marching, marching,
We are marching, marching,
We are marching in the light of God,

Mari jalan dalam terang Tuhan
Mari jalan dalam terang Tuhan
Mari jalan dalam terang Tuhan
Mari jalan dalam terang Tuhan
Mari jalan, jalan, Mari jalan
Mari jalan dalam terang Tuhan

37.    Semua Baik
Dari semula t’lah Kau tetapkan
Hidupku dalam tanganMu
Dalam rencanaMu Tuhan
Rencana indah t’lah Kau siapkan
Bagi masa depanku yang penuh harapan

Reff:
S'mua baik, s’mua baik
Apa yang t’lah Kau perbuat
Di dalam hidupku
S’mua baik, sungguh teramat baik
Kau jadikan hidupku berarti.

38.    Tuhan Yesus Baik
Tiada berkesudahan kasih setiaMu Tuhan
S'lalu baru rahmatMu bagiku
Hari berganti hari tetap ku lihat kasihMu
Tak pernah berakhir di hidupku

Reff:
Tuhan Yesus baik, sungguh amat baik
Untuk selama-lamanya Tuhan Yesus baik
Tuhan Yesus baik, sungguh amat baik
Untuk selama-lamanya Tuhan Yesus baik

39.    Seperti Rusa Rindu SungaiMu
S'perti rusa rindu sungai Mu
Jiwaku rindu Engkau
Kaulah Tuhan hasrat hatiku
Kurindu menyembahMu

Engkau kekuatan dan perisaiku
KepadaMu rohku berserah
Kaulah Tuhan hasrat hatiku
Kurindu menyembahMu

(Chorus) Yesus, Yesus Kau berarti bagiku
Yesus, Yesus Kau segalanya bagiku

40.    Sungguh Ku Bangga Bapa
Sungguh 'ku bangga Bapa
punya Allah seperti Engkau
sungguh 'ku bangga Yesus
atas s'gala pengorbananMu
Tak ingin aku hidup lepas dari kasihMu
kasihMu menyelamatkan dan b'ri 'ku pengharapan

Reff:
Kini 'ku persembahkan apa yang aku miliki
Memang tiada berarti bila dibanding dengan kasih-Mu
Namun 'ku ingin memb'ri dengan sukacita dihati
Kar'na 'ku tahu ini menyenangkan hati-Mu

41.    Tuhan pasti sanggup
Kuatkanlah hatimu lewati setiap persoalan
Tuhan Yesus selalu menopangmu
Jangan berhenti harap padaNya.
Reff:
Tuhan Pasti Sanggup
TanganNya takkan terlambat ‘tuk mengangkatmu
Tuhan Masih Sanggup
Percayalah, Dia tak tinggalkanmu

42.    Yesus kekasih Jiwa
Yesus kekasih jiwaku
Sungguh kupercaya padaMu
Karena kasihMu padaku  Kau tebus dosaku
Dari terbitnya matahari dan sampai terbenamnya
Kuangkat lagu pujian tinggikan namaMu

Dengan gendang kupuji-kupuji
Dengan kecapi oh oh oh oh oh
Kubernyanyi HaleluyaYesus kekasihku

43.    Kumenang
Kumenang, Kumenang bersama Yesus Tuhan
Kumenang, Kumenang di dalam peperangan
Kumenang, Kumenang atas segala setan
Halleluya, Halleluya kumenang

Reff:
Halleluya Dia bangkit, Halleluya Dia hidup
Halleluya dia naik, Rohul Kudus turun

44.    Togihon ahu Tuhan
Ho Do naeng ihuttonnokku  ale Jesus, ale Tuhan
Ai Malua jala taruli ahu
Dung hu pajonnok  tu lambung Mi

Nang dison gok hinauli
dohot akka bunga-bunga i
dang na boi pe gangguan tahe
Ho nama hupilit Rajaki

Reff:
Alani togihon ahu Tuhan
patuduhon dalanMi tu ahu
unang be pasombu lilu ahu
sai togu ma jonok tu Ho

45.    Yesus Kau Telah Memulai
Yesus Kau telah memulai
Karya yang mulia dalamku
Engkau menjadikanku serupa gambaranMu
Dan berharga di mataMu

Yesus Kau telah memulai
Karya yang mulia dalamku
Kau berikan hidupMu s'bagai ganti dosaku
Karna kasihMu padaku

Reff:
Skarang ku memujiMu Allah yang setia
Yang tak pernah meninggalkan
Perbuatan tanganMu

S'karang ku menyembahMu Allah yang setia
Sempurnakan seg'nap hidupku
Agar indah bagiMu.

46.    Hari yang Dijadikan Tuhan
Hari ini hari yang telah dijaikan Tuhan
Mari kita bersuka
Hari ini hari yang telah dijadikan Tuhan
Mari kita bersuka di dalam Tuhan
Bersuka di dalam Tuhan

Bersuka, bersuka dalam Tuhan
Mari bersuka, bersukacitalah
Bersuka, bersuka dalam Tuhan
Skarang bersuka, bersukacitalah

47.    Arbab
Da tama endehononku
Pamujionku di Debatangku
Ooo.. Da tama halashononku
Denggan basa Na pangolu au

Pujionku ma Jahowa
Marhite sordam manang tulila
Oo.. Pangkeonku dohot arbab
Mambahen sanggap di Tuhan i

Haleluya sai pujionku Tuhan i
Pasangaponku goar Na i
Tung saluhut angka uning-uningan i
Nang pangkeonku bahen pujian na uli

Ooo.. Palua on ku ma sarune
Rap dohot ogung mardongan odap
Ooo.. Rap dohot parhinaloan
Endehonoku Tuhanta i


Jiwaku ingin bernyanyi
Serta tubuhku menari-nari
Oo.. Kan kumainkan kecapi
Memuji Tuhan mukhalisku

Haleluya ku kan memuji Tuhanku
Kan kunyanyikan selamanya
Gendang, kecapi, atau gong serta rebab
Akan ku tabuh membesarkan namaNya

Oo.. Pantun, syair dan seloka
Ku kumandangkan dan ku serukan
Oo.. jadi nyanyian yang indah
Memuji Tuhan mukhalisku

48.    Yesus Domba Allah
Engkaulah kekuatanku, Engkaulah kemuliaanku,
Engkaulah s'galanya
Engkau permata yang indah
Tak Kan Pernah ku lepaskan
Engkaulah s'galanya

Reff :
Yesus domba Allah mulia namaMu
Yesus domba Allah mulia namaMu

Kau hapus s'gala dosaku
S'gala cela dan malu ku Engkaulah s'galanya
Saat jatuh Kau angkatku
Saat haus Kau p'nuhiku Engkaulah s'galanya

(Jesus lamb of God Worhty is Your name (2x))

49.    Tuhan Inilah Daku
Tuhan inilah daku
HambaMu yang senantiasa hidup berselimut debu
Tercampak ke dalam kegelapan
Tersesat di sebuah persimpangan

Tuhan inilah daku
Tiada mungkin aku menyingkirkan segala deritaku
Tiada pasti arah duniaku
Setiap nafasku ku sebut namaMu

Reff:
Ku tinggalkan nista jejakku
Ku lepaskan gelap duniaku
PadaMu kuserahkan hidupku
Tuhan inilah daku

50.    Bagai Rajawali
Tuhan adalah kekuatanku
Bersama Dia ku tak akan goyah
Kukan terbang tinggi bagai Rajawali
Melakukan perbuatan yang besar

Reff :
Kukan terbang tinggi bagai rajawali
Dan melayang tinggi dalan kemuliaanNya
Biar bumi bergoncang dan badai menerpa
Kukan terbang tinggi bersama Dia

51.    Karya Terbesar
Kasih yang terindah hati yang mulia
Hanya kutemukan didalamMu, Yesusku
Pujian dari hatiku selalu di setiap waktuku
Tiada pernah berubah, kasihku...

Reff:
Karya terbesar dalam hidupku
PengorbananMu yang slamatkanku
Engkaulah harta yang tak ternilai
Yang kumiliki dan kuhargai
Yesus, Engkau kukagumi....

52.    Kasih dari Surga
Kasih dari surga memenuhi tempat ini
Kasih dari Bapa surgawi
Kasih dari Yesus mengalir di hatiku
Membuat damai di hidupku

Reff:
Mengalir kasih dari tempat tinggi
Mengalir kasih dari tahta Allah Bapa
Mengalir, mengalir, mengalir dan mengalir
Mengalir memenuhi hidupku.

53.    Bersama Yesus
Bersama Yesus lakukan perkara besar
Bersama Yesus tidak ada yang sukar
Bersama Yesus ada jalan keluar
Untuk masalahmu, untuk masalahku
Untuk masalah kita Semua

Reff:
Yesus Anak Domba Allah
Juru Selamat umat manusia
Yesus Tabib Yang ajaib
Dia menyembuhkan, Dia menguduskan
Dia Membenarkan, Dia Raja segala raja

54.    Kecaplah dan Lihatlah
Kecaplah dan lihatlah
Betapa baiknya Tuhan itu
Rasakan dan nikmati kasih setia Tuhan
Kasih setia Tuhan

Syukur bagiMu Tuhan
S’gala hormat bagiMu Tuhan
Allah yang mengasihiku
Allah yang mem’liharaku selamanya

55.    Ku mau Cinta Yesus
Kumau cinta Yesus selamanya
Kumau cinta Yesus selamanya
Meskipun badai silih berganti dalam hidupku
Ku tetap cinta Yesus selamanya

Reff.
Ya Aba Bapa ini aku anakMu
Layakkanlah seluruh hidupku
Ya Aba Bapa,ini aku anakMu
Pakailah sesuai dengan rencanaMu

56.    Dia Girangkanku
Ku masuki gerbangNya
Dengan hati bersyukur
HalamanNya dengan pujian
Kataku hari ini hariNya Tuhan
Ku bersuka s’bab Dia Girangkanku

Reff:
Dia girangkanku oh Dia girangkanku
Ku bersuka sebab Dia girangkanku
Dia girangkanku oh Dia girangkanku
Ku bersuka sebab Dia girangkanku

57.    Ada Ampun Bapa Bagimu
Anak Bungsu pergi ke neg'ri orang
Tinggalkan Bapanya mengeluh
Akhirnya habislah uang dan barang
Hidupnya dalam susah penuh

Hidupmu t'lah cemar lagipun hina
Lihat jalanmu sudah sesat
Pulanglah segera jangan kau tunda
Ada ampun Bapa bagimu

Reff:
Pulanglah anakKu Bapa rindu berseru
Pulanglah hai anakKu
Ada ampun Bapa bagimu

58.    Kau Tuhan yang Selamatkanku
Kau Tuhan yang Selamatkanku
t’rima kasih Yesus
Kau Tuhan yang pulihkanku t’rima kasih
Kau Tuhan yang sembuhkanku 
t’rima kasih Yesus
Kau Tuhan memberkatiku t’rima kasih

Reff :
Segala pujian dan Syukur hanya bagiMu Yesus
Dengan apakah kubalas KasihMu
Segala hormat Kemuliaan hanya layak bagiMu
Ku menyembah Kau seumur hidupku

59.    Sian Mulana (Semua Baik)
Sian mulana, dipatupa Ho
Saluhut nasa lakkakki
Di bagas rohaMi Tuhan
Dalan nature diparade Ho dinasa ari arikki
Manggomgom tondikki

Reff:
Sonang do, sonang do aha na binahen mi
Di bagas ngolukki
Sonang do Ai tung masai sonang
Na denggan di parade Ho sonang do

60.    Semua Karena Yesus
Hari ini adalah lembaran baru bagiku
Ku disini karna Kau yang memilihku
Tak pernah kuragu akan cintaMu
Inilah diriku dengan Pujian untukMu

Reff :
Dan bila aku berdiri tegar sampai hari ini
Bukan karna kuat dan hebatku
Semua karena KasihNya
semua karena AnugrahNya
Tak mampu diriku dapat berdiri tegar
Terima kasih Yesus

61.    Allah Itu Kasih
NamaMu slalu kusebutkan, didalam doaku
Dengan penuh penyembahan.
KasihMu snantiasa kukenang
Dalam pujianku dengan kerinduan

Reff:
Kurindu duniapun merasakan
Kasih yang kurasakan dariMu Yesus Tuhan
Kurindu smua yang kau lakukan
Membuat dunia mengerti
Kau menunjukkan Allah itu kasih

62.    Pelangi KasihNya
Apa yang Kau alami kini
Mungkin tak dapat engkau mengerti
Satu hal tanamkan dihati
Indah semua yang Tuhan beri

TuhanMu tak akan memberi
Ular beracun pada yang minta roti
Cobaan yang engkau alami tak melebihi kekuatanmu

Reff:
Tangan Tuhan sedang merenda
Suatu karya yang agung mulia
Saatnya kan tiba nanti kau lihat Pelangi Kasih-Nya

63.    Pribadi yang Mengenal Hatiku
Sperti rusa yang haus rindu aliran sungaiMu
Hatiku tak tahan menungguMu
Bagai tanah gersang menanti datangnya hujan
Begitupun jiwaku Tuhan

Reff:
Hanya Engkau pribadi yang mengenal hatiku
Tiada yang tersembunyi bagiMu
Seluruh isi hatiku Kau tahu
Dan bawa ku tuk lebih dekat lagi padaMu
Tinggal dalam indahnya dekapan kasihMu

64.    Indah pada Waktunya
Ada waktu tuk berduka
Dan ada waktu tuk tertawa
Untuk segala sesuatunya ada waktunya
Ada waktu untuk merombak
Dan ada waktu tuk membangun
Kau jadikan semuanya indah pada waktunya

Reff:
Walau kini ku menabur benih
Sambil mencururkan air mata ku percaya
Suatu saat ku kan menuai berkatNya
Sambil bersorak-sorak
 

Karcis Misterius

Sambil bersenangdung Alya menyapu lantai rumahnya. Hari ini dia akan memasak makanan yang lezat. Makanan kesukaan Dani, pacarnya.
Alya segera ke dapur untuk mempersiapkan bahan-bahan yang akan dimasaknya. Pada saat itulah terdengar bunyi bel.
Ia bergegas ke pintu. Dikiranya orang suruhan dari warung Lim yang datang. Kemarin ibunya memesan beberapa keperluan yang diperlukan Alya selama ayah dan ibunya pergi bertugas ke luar kota. Namun ketika pintu dibuka dia tidak menemukan siapa-siapa.
"Pasti anak-anak nakal," gumamnya kesal seraya menutup pintu kembali.
Pada saat itulah dia melihat dua buah karcis pertunjukkan musik dibawah pintu.
"Ini pasti kejutan dari Dani," gumamnya seraya memungut karcis itu. Rasa kesalnya pun lenyap. Kini berganti dengan rasa bahagia yang meluap karena dia akan pergi menonton bersama Dani.
"Ini mungkin hadiah atas hubungan kami yang telah memasuki usia 3 tahun," pikirnya senang. Menonton sebuah pertunjukkan musik adalah impiannya sejak dulu.
"Aku tidak mengirimkan tiket apapun kepadamu hari ini. Sudah sejak pagi aku dikantor dan tidak bisa keluar karena ada banyak tugas yang harus ku kerjakan," kata Dani takkala Alya meneleponnya untuk menanyakan tiket misterius itu.
"Jadi siapa?" tanya Alya heran. Siapa yang telah mengirim 2 karcis pertunjukan musik yang misterius itu?
"Ku kira kamu yang mengirimnya sebagai hadiah jadian kita," katanya agak kecewa. Dani pasti lupa akan hari penting itu. Dani selalu menggangap hal-hal seperti itu tidak penting.
Sebetulnya Dani memang lupa. Tapi dia berkata seolah-olah dia tidak lupa. Katanya, "Tentu saja aku ingat. Aku sendiri punya kejutan untukmu, yaitu mengajakmu makan malam di sebuah restoran."
"Aaaah," Alya semakin kecewa.
"Kenapa? Apakah kamu tidak ingin makan direstoran mewah?" tanya Dani heran.
"Tidak. Sudah terlalu sering kita makan direstoran," sahut Alya sedih.
"Baiklah. Kalau begitu kita makan saja dulu di restoran. Ku dengar-dengar ada sebuah restoran mewah yang baru buka. Kemudian kita pergi ke pertunjukkan musik. Siapa pun yang mengirimkan karcis itu, anggap saja sebagai hadiah bagi hubungan kita," katanya.
Meskipun dia sebenarnya lebih suka menonton bola bersama adiknya. Tapi demi kebahagiaan Alya, tak apalah.
"Gedung pertunjukkan sudah penuh dengan penonton takkala mereka tiba. Dirigen bahkan sudah mulai memberi aba-aba untuk memulai pertunjukkan. Alya dan Dani bergegas menuju tempat duduk mereka. 
Mereka bertepuk tangan takkala seorang penyanyi muncul. Musik pun mulai mengalun mengirinya suara merdu si penyanyi. Alya menonton dengan penuh hasrat. Ia selalu bertepuk tangan ketika si penyanyi mengakhiri lagunya. Sesekali diliriknya Dani yang duduk disampingnya. Dani duduk sambil memejamkan mata. Nampaknya ia tertidur.
Alya menyentuk Dani.
"Pertunjukkan sudah berakhir," katanya.
Dani terperanjat dan terjaga dari tidurnya. "Oooo, sudah berakhir, ya?" keluhnya lega.
"Pertunjukannya hebat sekali,"gumam Alya dengan rasa puas. Mereka berjalan menuju pintu keluar.
"Kita harus berterima kasih kepada pengirim karcis iu. Kira-kira siapa dia ya?" gumam Alya sambil naik ke dalam mobil. Sepanjang jalan dia selalu bercerita tentang pertunjukkan tadi, sementara Dani mendengarkan sambil mengantuk.
Ketika mereka tiba dirumah Alya, Alya masuk ke dalam rumah sambil bernyanyi kecil sementara Dani menyusul dibelakangnya sambil menggelengkan kepala melihat perilaku Alya. Karena sedang merasa bahagia, dia tidak memerhatikan perubahan di dalam rumahnya. Dia terus saja menuju kamar untuk berganti pakaian.
Tiba-tiba dia memekik kaget.
Dani bergegas menemuinya lalu bertanya dengan kuatir, "Ada apa?"
"Ada pencuri yang masuk," sahut Alya. Dia merasa sulit bernapas takkala melihat isi lemari berantakan dan ia tidak menemukan laptopnya di atas meja. Dia lalu bergegas ke luar menuju kamar orang tuanya. Dan tampak pintu kamar orang tuanya telah rusak karena ulah pencuri. Uang dan perhiasan dari kotak perhiasan di lemari ibunya pun telah lenyap. Juga televisi dan peralatan elektronik yang ada dirumahnya.
Alya terduduk lemas takkala melihat sebuah catatan kecil di atas meja "Sekarang kalian tahu siapa pengirim karcis itu."

Sabtu, 26 Oktober 2013

Kamu yang Pernah Singgah

Apa kabar kamu yang dulu pernah singgah? apa kabar kamu yang dulu bawel, perhatian? Rindu kamunya #LOH# hahhahaa. Pengen cerita banyak sama kakak
Terkadang heran sama teman aku katanya akunya gak bisa move on dari kakak gatau sih dari segi mananya, heran juga mereka kok bisa bilang gitu padahal kalau lewat depan kakak mereka yang kecentilan teriak gaje gitu kayak lihat rani mukherjee gitu.
Oh ya kak, kadang mereka sering juga nyuruh aku dongengin mereka waktu Kemdik itu. Kemdik yang buat aku masuk lagi ke organisasi yang kakak pimpin sekarang. Organisasi yang pada awalnya buat aku kenal kakak. Ingat gak dengan aku dekat sama kakak buat aku harus di DO ke-2 kalinya dari organisasi karena melanggar peraturan? #Junior Bejat#. Sebenarnya malu, risih dengar teman-teman nanya Kamu keluar lagi ya? tapi mau gimana lagi rasa nyaman itu udah ada kak. Memang pada awalnya aku nganggap hubungan kita hanya sebatas Junior dan Senior tapi kedepannya gak ada yang tahu.
Kalau ingat kakak dulu nyuruh aku ngesms sambil ngebentak aku karena sebagai anggota baru stock lama aku belum pernah sekalipun yang namanya ngesms Senior lalu dengan muka polos saya berkata "Nanti malam ada kebaktian kak, gak bisa ngesms" disitu kakak langsung ketawa #ntah mana pun yang lucunya kakak ajalah yang tau yaa# Yaa semenjak itu tugas tambahan sebelum belajar ngucapain Met Belajar buat senior #Junior budiman# *PLAK*
Seminggu setelah itu di organisasi diadakan perpisahan untuk Senior kelas XII dan waktu itu aku masih kelas X. Nah, yang kelas X dapat tugas untuk mempersembahkan penampilan/kelompok. Waktu itu aku sekelompok sama Waket kak dan  rasanya waktu itu dijadikan tranding topic WOW sekali. Gimana ngak wow? Gara-gara dia aku di DO. Disitu kami persembahan drama pengospekan, kami peragain cara dan suara senior kelas XII ngeospek kami kelas X.Waktu itu aku diospek sama waket, tanpa sengaja ku lihat kakak ketawa #ya, setidaknya dapat membuat penuaan pada wajah kalian sedikit berkurang lah kak #
Ok, setelah kami tampil masuk lah ke acara nominasi. Kalau diingat-ingat nominasinya itu ada senior ter-himut (Hitam Mutlak), terseksi, terlebay, paling jarang datang latihan, terseram, termotivasi, terganteng, dkk.
Pengen sih ikuti acara dari awal sampai akhir, tetapi berhubung jadwal schedule saya banyak yaa mau gak mau saya permisi duluan pulang. Malamnya, kakak dan senior kelas XII ngesms saya nanya kemana kok gak nampak tadi waktu acara foto-foto #sedikit ada kebanggaan lah#
Dari situ kakak mulai cerita pengalaman kakak di organisasi, gimana keseharian kami junior yang menurut kakak sedikit baik lah #yaa.. sedikit, berarti banyak bejatnya?#
Dekat sama kakak sebenarnya agak beruntung lah, kalau ijin latihan gak perlu berhadapan ke sekre ngantar surat sama kakak lewat, Ngumpul hari senin bebas tapi kalau udah ijin pasti malamnya kenak semprot dari kakak #hal menjengkelkan#, dan sudah saya tebak pertanyaannya sama aja "Sebenarnya suratnya bohong kan? kemana tadi dek? Betulnya ke Gereja tadi? #Gak kak. Ke rumahsakit aku nonton sirkus#
Dari situ kita makin dekat kak, hingga aku harus DO lagi #sebenarnya buka DO sih, cuma karena lihat kakak terus yang bikin bosan dan malamnya pasti kena semprot gara-gara salah terus tepaksa lah keluar#. Hingga suatu saat *Jrengggg* hubungan kita udah gak sebagai senior-junior lagi kak udah lebih, sahabat ku di PMR happy kali waktu aku cerita semuanya #kayak baru dapat emas 15 truk#. Berhubung juga kakak anak unggulan di sekolah, yaa bisa sedikit dimanfaatkan lah untuk bantuin tugas sekolah ya kak, setidaknya ada rasa malu kak soalnya kakak unggulan lah saya?
Kesibukan kakak sebagai ketua organisasi, Anggota padus sekolah, Anggota SYC, anggota tapak suci, Anak AKK dan anak unggulan di sekolah #aih banyaknya# membuat waktu kakak sama ku udah gak ada lagi. Kalau dibilang cemburu sih ada ya kak, tapi berusaha nerima posisi itu ajanya yang bisa dilakukan.
Kesabaran nerima posisi itu ada ya kak, tapi yang kemarin itu menurut ku udah aneh ya, seminggu gak ada kabar, di sekolah lewat cuek. Super Duper Cuek, terus kesibukan kakak yang bertambah lagi buat aku mutusin untuk sementara jauh dari kakak sampai kesibukan kakak sedikit berkurang. Tapi apa? yang ada kesibukannya makin ditambahin.
Kakak bilang aku yang cuek, kakak bilang aku yang menjauh dari kakak. Memang betul kak, tapi penyebabnya itu kan kakak dan tiba-tiba kakak bilang kata-kata itu. Aku merasa waktu kakak bilang itu kayaknya aku enjoy aja, aku nerima semuanya tapi kakak tau gak yang kurasain? Gak kan! Kenapa? karena kakak hanya mentingin kesibukan kakak. Kakak gak pernah peka dan itu yang buat aku nerima semuanya itu. Tanpa cucuran kak yang bisa bikin rumah ku kebanjiran #mendramatisir#
hahahahha.
Oh yaa, dengarnya udah ada yang baru niee sesama anak SYC #makan-makan lah kak, percuma depan sekolah cafe terkenal# Selamat ya kak :D






Jumat, 25 Oktober 2013

Pelayanan untuk Tuhan

Tidak mudah memang untuk menjalankan suatu tanggungjawab. Mungkin sebagian orang berpikir tanggungjawab yang saya peroleh hanyalah tanggungjawab biasa. Mungkin juga sebagian orang berpikir bahwa saya memiliki tanggungjawab hanya untuk memimpin sekelompok orang tetapi bagi saya tanggungjawab yang saya terima saat ini adalah tanggungjawab yang besar, bukan hanya memimpin/membimbing orang tapi saya punya tanggungjawab dalam melayani Tuhan. 
Saat ini usia saya 15 tahun dan saya telah memimpin suatu organisasi keagamaan di gereja atau biasa disebut dengan Pemuda/i HKBP. Sebelum kepemimpinan saya, ada suatu masalah dalam organisasi yang sebenarnya merupakan masalah sepele tapi hingga regenerasi kepemimpinan Pemuda/i menjadi saya masalah tersebut belum kunjung selesai. Tidak mudah untuk memimpin ditengah-tengah suatu permasalahan yang menyebabkan tidak adanya kekompakan antar anggota. Sering kali diantara kami ada cekcok dan ketidakpuasaan, saya menganggap itu semua hal biasa tetapi tidak dengan anggota yang lain. 
 Seiring dengan masalah tadi yang tidak kunjung selesai saya merasa MUAK berada dalam organisasi ini. Saya merasa masalah ini membuat pelayanan Remaja untuk Tuhan tidak sejalan. Sepertinya semua hanya KEMUNAFIKAN semata. Bagaimana tidak? Setiap hari minggu Pemuda/i akan melayani dengan membawakan lagu puji-pujian. Lagu-lagu yang dinyanyikan adalah lagu pilihan yang pastinya mempunyai makna tersendiri. Jika saya tanya kepada teman-teman saya apakah mereka tahu arti dari lagu itu mereka pasti akan menjawab mereka memahami itu. Seperti salah satu dari bait lagu Mars Remaja "Satu Hati dan Bersama Gandeng Tangan" saya melihat teman-teman saya tidak ada yang melakukan itu bahkan jika kami mengadakan Pendalaman Alkitab (PA) setiap hari sabtu, teman-teman saya akan duduk berkelompok. 
Bagaimana pelayanan ini akan berjalan dengan baik? Apakah tidak memalukan jika jemaat mengetahui bahwa diantara kami ada masalah? kadang pertanyaan seperti itu terlintas dipikiran saya. Apakah saya mampu untuk mengembalikan Pemuda/i ini seperti dulu atau bahkan Pemuda/i di Gereja saya akan hancur atau bahkan hilang? 
Saya merasa saya tidak sanggup lagi untuk berada di tengah-tengah mereka bahkan saya sempat berpikir apakah mereka masih menganggap saya? 
Ketika saya memberitahukan keinginan saya untuk mengundurkan diri, seorang teman saya berkata "Buat apa kamu mengundurkan diri? jangan hanya karena masalah ini kamu berhenti bekerja di ladangNya Tuhan. Tuhan sudah memilih kamu menjadi perpanjang tanganNya bagi Pemuda/i disini. Tidak mudah memang menjadi seorang pemimpin semua ini sudah resiko. Ingat alasan kamu bergabung di sini untuk melayani Tuhan". Saya berdoa sama Tuhan saya bilang: "Tuhan, kalau saya memang perpanjang tanganMu bagai anakMu Pemuda/i bantu saya Bapa." 
Saya coba untuk mengadakan Malam Keakraban namun program saya ini belum menunjukkan hasil. Suatu hari saya berinisiatif untuk mengadakan forum diantara kami Pemuda/i, disini semua teman-teman saya mengeluarkan pendapat, menceritakan masalah mereka selama mereka berada di organisasi RHKBP. Saya melihat beberapa teman saya menangis, saya tidak tahu apa semua ini  tapi saya yakin tangan Tuhan sedang bekerja. Seusai kegiatan itu, teman-teman saya berpelukan satu sama lain saya lihat itu saya bilang "Thanks God. ini pekerjaanMu". Puji Tuhan hingga sekarang Pemuda/i masih tetap melayani, bekerja di ladangNya Tuhan dan saya melihat kekompakan diantara Pemuda/i mulai ada. 
Bukan tangan manusia yang bekerja dalam pengembalian Pemuda/i HKBP tempat saya bergereja menjadi seperti ini tetapi tangan Tuhan yang merenda semua ini.