Jumat, 25 Oktober 2013

Pelayanan untuk Tuhan

Tidak mudah memang untuk menjalankan suatu tanggungjawab. Mungkin sebagian orang berpikir tanggungjawab yang saya peroleh hanyalah tanggungjawab biasa. Mungkin juga sebagian orang berpikir bahwa saya memiliki tanggungjawab hanya untuk memimpin sekelompok orang tetapi bagi saya tanggungjawab yang saya terima saat ini adalah tanggungjawab yang besar, bukan hanya memimpin/membimbing orang tapi saya punya tanggungjawab dalam melayani Tuhan. 
Saat ini usia saya 15 tahun dan saya telah memimpin suatu organisasi keagamaan di gereja atau biasa disebut dengan Pemuda/i HKBP. Sebelum kepemimpinan saya, ada suatu masalah dalam organisasi yang sebenarnya merupakan masalah sepele tapi hingga regenerasi kepemimpinan Pemuda/i menjadi saya masalah tersebut belum kunjung selesai. Tidak mudah untuk memimpin ditengah-tengah suatu permasalahan yang menyebabkan tidak adanya kekompakan antar anggota. Sering kali diantara kami ada cekcok dan ketidakpuasaan, saya menganggap itu semua hal biasa tetapi tidak dengan anggota yang lain. 
 Seiring dengan masalah tadi yang tidak kunjung selesai saya merasa MUAK berada dalam organisasi ini. Saya merasa masalah ini membuat pelayanan Remaja untuk Tuhan tidak sejalan. Sepertinya semua hanya KEMUNAFIKAN semata. Bagaimana tidak? Setiap hari minggu Pemuda/i akan melayani dengan membawakan lagu puji-pujian. Lagu-lagu yang dinyanyikan adalah lagu pilihan yang pastinya mempunyai makna tersendiri. Jika saya tanya kepada teman-teman saya apakah mereka tahu arti dari lagu itu mereka pasti akan menjawab mereka memahami itu. Seperti salah satu dari bait lagu Mars Remaja "Satu Hati dan Bersama Gandeng Tangan" saya melihat teman-teman saya tidak ada yang melakukan itu bahkan jika kami mengadakan Pendalaman Alkitab (PA) setiap hari sabtu, teman-teman saya akan duduk berkelompok. 
Bagaimana pelayanan ini akan berjalan dengan baik? Apakah tidak memalukan jika jemaat mengetahui bahwa diantara kami ada masalah? kadang pertanyaan seperti itu terlintas dipikiran saya. Apakah saya mampu untuk mengembalikan Pemuda/i ini seperti dulu atau bahkan Pemuda/i di Gereja saya akan hancur atau bahkan hilang? 
Saya merasa saya tidak sanggup lagi untuk berada di tengah-tengah mereka bahkan saya sempat berpikir apakah mereka masih menganggap saya? 
Ketika saya memberitahukan keinginan saya untuk mengundurkan diri, seorang teman saya berkata "Buat apa kamu mengundurkan diri? jangan hanya karena masalah ini kamu berhenti bekerja di ladangNya Tuhan. Tuhan sudah memilih kamu menjadi perpanjang tanganNya bagi Pemuda/i disini. Tidak mudah memang menjadi seorang pemimpin semua ini sudah resiko. Ingat alasan kamu bergabung di sini untuk melayani Tuhan". Saya berdoa sama Tuhan saya bilang: "Tuhan, kalau saya memang perpanjang tanganMu bagai anakMu Pemuda/i bantu saya Bapa." 
Saya coba untuk mengadakan Malam Keakraban namun program saya ini belum menunjukkan hasil. Suatu hari saya berinisiatif untuk mengadakan forum diantara kami Pemuda/i, disini semua teman-teman saya mengeluarkan pendapat, menceritakan masalah mereka selama mereka berada di organisasi RHKBP. Saya melihat beberapa teman saya menangis, saya tidak tahu apa semua ini  tapi saya yakin tangan Tuhan sedang bekerja. Seusai kegiatan itu, teman-teman saya berpelukan satu sama lain saya lihat itu saya bilang "Thanks God. ini pekerjaanMu". Puji Tuhan hingga sekarang Pemuda/i masih tetap melayani, bekerja di ladangNya Tuhan dan saya melihat kekompakan diantara Pemuda/i mulai ada. 
Bukan tangan manusia yang bekerja dalam pengembalian Pemuda/i HKBP tempat saya bergereja menjadi seperti ini tetapi tangan Tuhan yang merenda semua ini.

0 komentar:

Posting Komentar