Jumat, 01 November 2013

Arti Persahabatan

Vio singkap kembali ingatannya. Adelle. Namanya manis sama seperti orangnya. Dialah kawan karib Vio yang akan selalu diingatnya. Persahabatan yang telah terjadi selama 5 tahun kini hanya tinggal kenangan semata. Vio kehilangan seorang sahabat yang tidak akan pernah tergantikan.
Peristiwa itu terjadi beberapa bulan yang lalu. Sewaktu itu mereka sedang berada di kantin sekolah. Vio sedang membentak Adelle karena mengambil pena kesukaannya tanpa izin dan menghilangkannya.
Saat Vio bertanya tentang pena itu Adelle pasti akan menjawab bahwa ia akan menggantinya dengan segera. Vio tidak mau Adelle mengganti pena kesayangannya karena pena itu adalah pena pemberian Adelle ketika mereka pertama kali menjadi seorang sahabat.
"Aku tidak mau kau menggantinya! Aku mau pena itu! Selama kau belum mendapatkannya aku tidak akan berbicara denganmu," kata Vio pada Adelle.
Mutiara jernih dari mata Adelle perlahan-lahan menetes dikala ia melihat sahabatnya marah kepadanya. Belum pernah ia melihat Vio marah sebesar itu walaupun ia melakukan kesalahan.
"Sudah beberapa hari ini, Adelle tidak masuk sekolah. Ada apa denganya? Apa dia sakit?" tanya Vio dalam hatinya.
"Eh, aku saja yang berkunjung ke rumahnya. Aku khawatir dengan keadaanya saat ini," batin Vio.
Tetapi niatnya berhenti saat itu karena ia merasa segan. Tiba-tiba telepon rumahnya berdering "Riiinnng, riiiinng, riiinng" ibu Vio yang menjawab panggilan itu. "Vioo.. Vioo.." teriak ibunya "Cepat ganti pakaianmu, kita pergi ke rumah Adelle sekarang ada sesuatu yang telah terjadi pada Adelle" kata ibu dengan nada tergesa-gesa.
Tiba-tiba saja perasaan Vio menjadi tidak tenang. Ada apa dengan sahabatnya? Benak pikirannya diganggu oleh seribu satu pertanyaan.
"Ya Tuhan, tentramkanlah hatiku. Apapun yang terjadi itu adalah ujianMu. Selamatkan sahabatku," berdoa Vio pada Tuhan sepanjang perjalanan menuju rumah Adelle.
Setiba disana, ia melihat ada sebuah bendera kuning dan rumah itu telah dipenuhi oleh sanak saudara. Vio terus berjalan ke dalam rumah. Menabrak setiap orang yang berada di depannya. "Apa yang terjadi? Kenapa jantung ku semakin cepat?" tanyanya dalam hati. Vio melihat ibu Adelle dan segera menjumpainya. Setelah Vio menyalam ibu Adelle ia bertanya apa yang telah terjadi.
"Adelle tertabrak mobil saat menuju rumah kamu Vio. Dia memang dalam kondisi kurang sehat tapi ia bersikeras katanya ada hal penting yang ingin disampaikan kepadamu," cerita ibu Adelle dengan terisak-isak.
"Kakaknya yang segera menyusul ke lokasi setelah mendengar kabar itu menemukan sebuah surat yang digenggamnya dengan sangat erat," sambung ibu Adelle sambil memberikan surat itu pada Vio.
Di dalam surat itu terdapat pena kesukaan Vio dan sebuah note dari ipadnya.
Mata Vio dipenuhi mutiara jernih yang akhirnya jatuh berlinang dengan derasnya. Kalau boleh mengulang waktu, ia ingin meminta maaf dengan sehabat sejatinya, ingin ia memeluk sahabatnya itu dengan erat. Tapi semuanya telah terlambat.
Tiba-tiba suara petir mengagetkan Vio dari lamunanya. Barulah ia sadar bahwa itu hanyalah kisah dari masa silamnya. Persahabatannya dengan Adelle jauh lebih berharga dari pena itu. Saat ini yang bisa dilakukan Vio hanya mendoakan Adelle dan menjaga baik-baik pena pemberian Adelle yang sampai kapanpun akan menjadi kenangan bagi Vio.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

1xBet Korean Sports Betting Company
The 1xBet Korean Sports Betting Company is a www 1xbet com reliable and trusted online bookmaker established by the 1xBet brand in the country of Uganda.

Posting Komentar