Senin, 04 November 2013

Perjuangan

"Pak, permisi manggil Sylvia dan Yolanda" ku dengar temanku Yogi memanggil kami ber-dua.
'Siapa yang memanggil?" tanya guru ku.
"Bu Astuti pak," jawab teman ku.
Kemudian aku dan teman ku pun keluar dari laboratorium komputer untuk menjumpai guru kami. Berhubung ada peraturan yang mengatakan kalau mau masuk ke lab gak boleh menggunakan sepatu. Nah, karena malas buka terus masang sepatu lagi, jadinya aku dan Yolanda gak pakai sepatu jumpain guru kami. #hihihiih#

"Siang bu. Ada apa ya bu?" tanyaku kepada bu Tuti.
"Mana sepatu kalian?" tanya guruku dengan tersenyum.
"Aduh bu, berhubung kami lagi pelajaran TIK malas bu pakai sepatu" jawab ku dengan tersenyum.
"Ya sudah. Nanti pulang sekolah jangan langsung pulang. Jumpai bu Isyana" kata guruku.
"Ada apa ya buk?" tanya Yolanda.
"Kalian yang mewakili sekolah ikut perlombaan itu" jawab bu Astuti.
Seketika itu juga, aku dan Yolanda langsung berteriak girang. Bagaimana tidak? untuk dapat mewakili sekolah kami harus bersaing dengan teman-teman kami yang lainnya.
Setelah itu, kami langsung kembali ke lab komputer. Teman-teman kami banyak yang bertanya mengapa kami dipanggil? Apa hasil pengumuman peserta sudah keluar? Aku dan Yolanda hanya tersenyum mendengar pertanyaan teman-teman kami.

Siang itu sepulang sekolah, kami menuju salah satu kelas untuk menjumpai bu Isyana.
"Siang bu," sapa kami berdua.
"Siang juga," jawab bu Isyana dengan senyumannya.
Kemudian bu Isyana memberi sedikit pengarahan kepada aku, Yolanda, dan teman kami yang lain Aji. Ya, kami bertiga adalah salah satu tim yang mewakili sekolah nantinya. Memang masih ada peserta yang lainnya, tapi disini tim dibagi sesuai materi yang diperlombakan.
Saat perjalanan pulang, bu Isyana sempat bercerita kepada kami bahwa ketika bu Isyana menelepon bu Astuti bahwa kami lah yang mewakili sekolah, bu Astuti hanya berkata "Tidak diherankan lagi, hanya nama orang ini aja yang kelihatan" mendengar itu rasanya ada sedikit kebanggan dalam hati. #Plakkkk*Naik kuping#
Selama seminggu, kami selalu berlatih untuk mempersiapkan diri kami untuk menghadapi perlombaan yang akan diadakan tanggal 26 Februari.

Pada hari keberangkatan kami ke Medan dimana itu adalah tempat diadakannya perlombaan, kami dipanggil ke kantor bendahara sekolah. #Jrenggg# ternyata kami diberikan uang saku selama kami menginap di Medan, dan sedikit cemilan. #wuah, terimakasih. Kalian pengertian kepada kami#
Sorenya kami berangkat ke Medan. Disitu, aku semobil dengn Yolanda, Aji, Daniel, pak Karles dan sir Girsang. Di dalam mobil hanya aku dan Yolanda perempuan dan kamilah yang paling ribut #gak usah diherankan lagi wajar anak perempuan :D#

Sesampainya di Medan, kami langsung menuju tempat penginapan dan berebut kamar karena bukan hanya kami yang akan menginap disitu. Kami mendapat kamar yang paling ujung ya dikarenakan kami disuruh membawa tas bu Isyana yang beratnya super-duper #hiperbola# tapi gak apalah yang penting kamarnya di samping kamar ibu itu.
Berhubung kamar kami dekat kami mandi, si Yolanda takut kali #ntah hapa yang ditakuti# terus dia minta supaya tidur sekamar dengan bu Isyana dan mem Djasmine #oalah mak, mana bisa ribut lah nanti# tapi setelah acara tawar menawar akhirnya kami tetap tidur di kamar kami.
Keesokan paginya, terdengar suara ribut dari kamar mandi, ku lihat jam masih menunjukkan pukul 04.00 #mengganggu mimpi indah ku# pengennya tidur lagi, tapi mengingat kembali mandi pun harus antri ya, akhirnya aku dan Yolanda bangun lalu antri mandi. Setelah itu, kami menuju kantin dan telah banyak orang yang sarapan pagi itu. Menu pagi ini nasi soto, makanan yang menurut ku tidak ada rasanya tapi demi menambah tenaga yasudah lah.
Pukul 06.30, kami berangkat menuju lokasi diadakannya lomba tersebut. Tapi apa yang terjadi? mobil rombongan di depann kami mogok dan itu membuat kami harus menunggu mereka #hal menjengkelkan#. Setelah menunggu sepersekian jam, mobil tersebut akhirnya siap diperbaiki dan kami melanjutkan perjalanan.

Setibanya di lokasi perjalanan, sudah banyak peserta yang menunggu disana. Memang dalam perlombaan ini, akan dibagi dalam beberapa gelombang. Sembari menunggu giliran, aku dan Yolanda memutuskan untuk berjalan-jalan disekitar lokasi tersebut.
Setelah kira-kira 3 jam menunggu giliran, tibalah giliran kami #akhirnya, Thank's God. udah kepanasan kami menunggu giliran #. Kami bertiga masuk ke dalam lokasi ujian dan kami duduk sebarisan #supaya bisa kerjasama. *LOH#
Selesai ujian, kami keluar dari lokasi dan segera mencari makanan berhubung juga waktu sudah menunjukkan jam makan siang dan cacing-cacing di perut sudah mulai protes.
Muter-muter lokasi perlombaan tidak ada lagi yang berjualan nasi dan akhirnya kami memutuskan untuk membeli mie ayam. Banyak kejadian konyol yang kami alami selama kami makan bersama. Canda dan tawa selalu ada disetiap pembicaraan kami.

Pukul 17.00, kami kembali ke asrama tetapi #jrengg# gak ada yang menjemput kami akhirnya kami memutuskan untuk menyewa angkutan umum dan angkutan yang kami sewa gak tahu dimana lokasi mess kami padahal tadi dibilang dia tahu. Berhubung, kami sedikit hapal jalannya, jadinya kami lah penunjuk arah si supir sok tahu.
Tiba di mess, semuanya lalu istirahat dan makan malam. Setelah itu, kami mengadakan permainan di sekitar mess. Rindu rasanya kalau melihat kekonyolan kami bermain itu. #hahhaha. masih ingat main tebak-tebakan, ayunan, dkk#.
Tidak terasa waktu telah menunjukkan pukul sembilan lewat, rasa kantuk mulai menghinggapi ku tapi rasanya kebersamaan kami ini tidak ingin ku lewatkan. Kami akhirnya memutuskan kembali untuk bangun pukul 00.00, tapi berhubung semuanya udah lelah, ya taulah akhirnya gak ada yang bangun.

Hari ini, hari terakhir kami di Medan, saya dan rombongan memutuskan untuk pergi ke toko buku Gramedia sembari menunggu pengumuman yang akan diadakan pukul 16.00. Di sana saya dan Yolanda melihat-lihat buku dan membeli beberapa keperluan kami. Pukul 12.00, kami memutuskan untuk pergi mecara makan di sekitar kawasan Gramedia. Setelah itu, kami lalu menuju tempat diadakkannya pengumuman dan hasilnya sedikit mengecewakan #pengen nangis#, tapi bu Isyana selalu mensupport kami dan mengatakan "Tak apalah. Ini pengalaman berharga sama kalian. Kalian hebat." walau sedikit kekecewaan tapi tak apalah.

0 komentar:

Posting Komentar