Sabtu, 02 November 2013

Penantianku-1

Nama ku Rere. Dua tahun sudah aku menjadi siswa SMA yang punya segudang mimpi mencintai seorang pria berhidung pesek yang sekarang sedang mengejar impiannya di salah satu universitas terpopuler di Indonesia. Namanya Gilang.
Aku mengenalnya pertama kali melalui mantan kekasihku Aldi yang saat itu adalah junior dari pria yang dimataku memiliki seribu alasan untuk membuatku terdiam membisu dan lalu jatuh mencintainya. Dulu Aldi selalu bercerita semua hal tentang dirinya. Gilang yang merupakan murid terbaik di sekolahnya bahkan di tingkat provinsi karena pernah membawa nama provinsi dalam Olimpiade bergengsi bidang kimia.
Sejak saat itu, aku mulai memperhatikannya melalui akun facebook milikku. Betapa terkejutnya aku, saat ku tahu ia telah memiliki seorang bidadari cantik. Ia adalah Esthi. Esthi adalah seorang gadis yang saat itu masih sama-sama memakai putih abu-abu dengannya. Sama seperti Gilang, Esthi juga merupakan anak berprestasi di sekolahnya. Saat itu ntah mengapa, ada rasa cemburu di hatiku. Saat itu juga aku berkata pada diriku sendiri untuk sadar dan tahu diri mencoba merelakan mimpi-mimpi lalu melanjutkan kehidupan yang sudah terlanjur hambar.
Bertahun-tahun aku menunggu pria tersebut putus dengan kekasihnya. Dalam penantianku menunggu, aku mencoba membuka hatiku untuk pria lain, dia adalah Langit. Saat itu aku mengenal lelaki tampan itu melalui teman masa kecilku Ririn. Setelah pengenalan kurang lebih satu bulan, akupun resmi menjadi kekasih seorang atlet volly yang biasa dipanggil teman-temannya dengan sebutan Madun. Selama hampir dua bulan kami menjalin kasih, aku melihat Langit bermesraan dengan seorang gadis bernama Lia. Saat itu juga aku menghubunginya untuk meminta penjelasan atas semua ini. Dan pada akhirnya, aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami. Berhari-hari, berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan aku berada dalam keterpurukan melepas bayangannya.
Seiring berjalannya waktu, akupun mulai bisa berdiri tanpa bayangannya lagi, membuka lembaran baru dan berjanji tak akan melakukan kesalahan yang sama lagi. Aku pun mulai menyibukkan hari-hariku dengan sejumlah aktivitas ku demi membunuh bayang-bayang Langit.
Akupun mulai aktif dijejaring sosial twitter dan facebook, dan betapa terkejutnya aku. Aku bertemu dengan lelaki spesial itu Gilang. Aku memutuskan untuk mengarahkan pointer ku ke "Follow" dan setelah ku mention, akhirnya kami pun resmi berteman di sosial media twitter. Mulai saat itu kami pun mulai sering berbicara, berbagi walaupun itu hanya melalui akun twitter dan telepon seluler kami masing-masing.
Semakin hari, kami semakin rutin membuka akun twitter hanya untuk sekedar membalas chat atau bahkan hanya men-stalker. Tanpa kusadari aku mulai jatuh cinta lagi dengannya. Dengan pria yang dulu sangat kuperjuangkan namun harus kulepaskan demi sebuah "KE-TAHU DIRI-AN".

0 komentar:

Posting Komentar